Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejak invasi yang dilakukan Rusia, kini pemerintah Ukraina gencar menerima sumbangan untuk membangun benteng pertahanan militernya.
Belakangan diketahui, Ukraina telah menerima sumbangan cryptocurrency dengan jumlah yang fantastis.
Dilansir dari data CoinDesk hingga Minggu (28/2/2022) kemarin, Ukraina sendiri dikabarkan memiliki tiga dompet digital resmi yang digunakan untuk memperkuat pasokan militernya.
Baca juga: Mengenal Bom Termobarik Milik Rusia, Senjata Mematikan untuk Lawan Ukraina
Satu dompet buatan organisasi nirlaba lokal, diketahui berhasil mengantongi Bitcoin sejumlah 7 juta dolar AS. Sementara dua dompet digital milik pemerintah yang dinamai Kuna, sukses menggalang dana lebih dari 8 juta dolar AS.
Dari dana tersebut, pemerintah Ukraina sejauh ini telah menghabiskan 10 juta dolar AS untuk memenuhi kebutuhan angkatan militernya, diantaranya untuk membeli drone, kacamata heat vision serta bensin untuk kendaraan tempurnya.
Baca juga: Militer Rusia Serang Kota Borodjanka Ukraina, Dua Blok Apartemen Hancur
“Kami mengevakuasi orang-orang sehingga kami mengirim uang untuk membeli bensin, untuk membeli makanan dan air bagi orang-orang yang mengungsi. Kami mengirimkan sejumlah uang kepada personel militer setempat yang dapat membeli beberapa persediaan secara lokal,” jelas pendiri Kuna, Michael Chobanian.
Tak hanya sumbangan berbentuk cryptocurrency, Chobanian menambahkan kini Ukraina juga telah menerima bantuan berupa stablecoin dengan angka 12 juta dolar AS.
Bahkan bos perusahaan blockchain Elliptic ikut mencatat, bahwa dompet digital milik pemerintah dan organisasi non-pemerintah berhasil mengumpulkan crypto sebesar 20 juta dolar AS.
“Kami berhasil membeli semua barang ini di Eropa menggunakan crypto. Banyak teman saya di industri kripto membantu. Kami mengirim mereka crypto, mereka membayar [barang] dalam euro,” tambah Chobanian.
Baca juga: Apple Hentikan Penjualan Produk di Rusia: Kami Prihatin dengan Invasi Rusia ke Ukraina
Akibat sumbangan yang melonjak tajam ini, kini Ukraina membuktikan bahwa sistem pembayaran menggunakan crypto terbukti lebih praktis serta efisien ketimbang pembayaran tradisional. Rencananya dana yang sudah terkumpul akan terus digunakan pemerintah Ukraina dalam memperkuat benteng pertahanan militernya selama invasi Rusia terus berlanjut.