Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pertukaran kripto yang berbasis di Amerika Serikat, Coinbase mengusulkan pengguna cryptocurrency untuk membantu dan memastikan Rusia patuh terhadap sanksi ekonomi yang didapat, setelah negara ini menginvasi Ukraina.
Kepala petugas hukum Coinbase, Paul Grewal mengungkapkan banyaknya sanksi global yang diajukan, di tengah memanasnya konflik Rusia dan Ukraina.
Platform pertukaran Coinbase juga mengatakan dukungannya kepada keputusan pemerintah untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia, serta menyoroti dukungan pada keamanan nasional dan mencegah agresi yang melanggar hukum.
Baca juga: Ukraina Kembali Meminta Pertukaran Kripto Blokir Layanan ke Pengguna Warga Rusia
Dikutip dari cointelegraph.com, Rabbu (9/2/2022) Grewal menunjukan walaupun ada sanksi yang diberikan pemerintah selama bertahun-tahun, pencucian mata uang fiat melalui lembaga keuangan tradisional tetap menjadi metode yang paling dicari untuk menghindari sanksi.
“Dengan bertransaksi melalui perusahaan cangkang, bergabung dengan surga pajak yang dikenal, dan memanfaatkan struktur kepemilikan yang tidak jelas, pelaku kejahatan terus menggunakan mata uang fiat untuk mengaburkan pergerakan dana,” ujar Grewal.
Di lain sisi, Grewal berujar transaksi aset digital bersifat publik, dapat dilacak, dan permanen serta adanya fitur penting yang dapat dimanfaatkan oleh otoritas yang mengatur untuk mendeteksi dan mencegah penghindaran sanksi ekonomi yang didapat. Grewal juga menyatakan untuk melawan sanksi ekonomi, setidaknya seorang individu akan membutuhkan jumlah aset digital yang besar.
“Akibatnya, mencoba mengaburkan transaksi besar menggunakan teknologi kripto yang terbuka dan transparan akan jauh lebih sulit daripada metode mapan lainnya misalnya, menggunakan fiat, seni, emas, atau aset lainnya,” katanya.
Coinbase sendiri telah melakukan tindakan proaktif untuk menerapkan sanksi global termasuk memblokir akses entitas yang masuk ke daftar hitam sanksi ekonomi selama proses pendaftaran, mendeteksi upaya penghindaran sanksi ekonomi dan mengantisipasi ancaman menggunakan program analitik blockchain yang canggih.
Baca juga: Thailand Longgarkan Pajak Kripto bagi Pedagang di Bursa Resmi
Grewal menyimpulkan selain membantu penegak hukum melacak aktivitas mencurigakan melalui blockchain transparan, cryptocurrency memiliki peran penting untuk melindungi privasi individu.
“Kami percaya kami dapat menyeimbangkan kepentingan ini dengan terus mendukung upaya penegakan hukum sambil mempromosikan kerangka kebijakan yang menghormati privasi individu.”
Pada minggu pertama bulan Maret, Departemen Layanan Keuangan (DFS) Negara Bagian New York mengumumkan penerapan teknologi berbasis blockchain untuk menegakkan sanksi global yang sedang berlangsung.
DFS berencana untuk mempercepat pengadaan teknologi analitik blockchain tambahan untuk membantu mengidentifikasi individu dan entitas Rusia yang terkait dengan bisnis mata uang virtual berlisensi DFS.