Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SAN SALVADOR - Perusahaan keuangan terdesentralisasi, Qredo menerima persetujuan untuk menjadi penyedia layanan Bitcoin (BTC) di El Salvador.
Qredo mengumumkan hal ini pada Rabu (4/5/2022) kemarin, dengan mangatakan Bank Sentral El Salvador telah menerima pendaftaran perusahaan ini sebagai penyedia layanan BTC yang diakui, sebagaimana diatur dalam Hukum Bitcoin pada negara tersebut.
Dengan disetujuinya hal ini, Qredo berwenang untuk menahan BTC, menyediakan dompet Bitcoin, memproses pembayaran dan bertindak sebagai pertukaran aset digital.
Baca juga: Bitcoin, Ethereum dkk Ambles, Usai The Fed Naikkan Suku Bunga
Sebagai layanan kripto, Qredo mengatakan pihaknya harus mematuhi undang-undang setempat dan praktik internasional seputar aset digital serta manajemen risiko, untuk mencegah kerugian dan pencurian aset.
Penyedia terdaftar lainnya di El Salvador yaitu Chivo, perusahaan di balik dompet dan kios kripto yang mirip dengan ATM Bitcoin, serta Paxos Trust Company, Paxful dan prosesor pembayaran Bitcoin OpenNode.
CEO Qredo, Anthony Foy mengatakan keputusan Bank Sentral Salvador memberikan izin pada Qredo, dapat meningkatkan jejak mereka di Amerika Latin.
Baca juga: Dijamin Cuan Maksimal, Ini 6 Cara Trading Bitcoin bagi Pemula
“Keputusan BCR membuka pintu untuk peluang lebih lanjut bagi Qredo di El Salvador, dan meningkatkan jejak kami di Amerika Latin, wilayah yang kami yakini memiliki potensi besar untuk aset digital,” kata CEO Qredo Anthony Foy, yang dilansir dari cointelegraph.com.
Dalam survei yang dikeluarkan Kamar Dagang El Salvador pada Maret lalu menunjukan, 14 persen bisnis lokal telah bertransaksi menggunakan BTC, sejak Undang-Undang Bitcoin mulai berlaku pada September 2021.
Presiden El Salvador, Nayib Bukele terus mendorong inisiatif terkait kripto di negaranya, termasuk proyek Bitcoin City yang mendapat dukungan dana sebesar 1 miliar dolar AS dalam bentuk obligasi BTC.
Baca juga: Dipicu Ketidakpastian Geopolitik, Bitcoin dan Ethereum Loyo
Proyek ini akan menggunakan energi panas bumi dari gunung berapi, untuk menambang kripto.
El Salvador yang memiliki penduduk sekitar 6,5 juta jiwa ini, merupakan salah satu negara di Amerika Latin yang ramah dengan kripto.
Selain El Salvador, negara Amerika Latin lainnya yaitu Panama, telah menyetujui undang-undang cryptocurrency yang bertujuan membuat negara itu kompatibel dengan ekonomi digital, blockchain, aset kripto dan internet.
Senat Brasil juga menyetujui Hukum Bitcoinnya sendiri, untuk membuat kerangka peraturan cryptocurrency.