Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga mata uang kripto dalam beberapa hari ke belakang hingga saat ini terus mengalami penurunan, di mana kripto Terra LUNA anjlok hingga 99 persen.
Mengutip CoinmarketCap, Jumat (13/5/2022) dalam waktu 24 jam terakhir, harga Terra LUNA diperdagangkan sekitar Rp 4.116 per koin atau telah merosot 99 persen.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, pelaku yang berinvestasi di kripto layaknya seorang spekulan atau berharap untung besar dalam jangka pendek, maka merekalah yang paling merugi.
Baca juga: Pasar Kripto Tertekan, Harga Bitcoin hingga Ethereum Jatuh
"Sementara untuk investor yang percaya bahwa nilai kripto akan terus meningkat dalam jangka panjang karena kegunaan kripto, relatif tidak terpengaruh dalam volatilitas jangka pendek," kata Bhima saat dihubungi, Jumat (13/5/2022).
Bhima melihat persoalan yang ada saat ini yaitu, investor retail dan pemula lebih memilih menjadikan pasar kripto sebagai cara mendapat untung besar dalam jangka pendek.
"Banyak yang tidak membaca white paper dibalik alasan penerbitan aset kripto, padahal itu sangat penting karena yang dibeli sebenarnya teknologinya," kata Bhima. .
"Ada juga yang FOMO (fear of missing out) alias latah ikut-ikutan tanpa mengetahui mekanisme pembentukan koin kripto. Kalau sudah FOMO ya hancur-hancuran, bahkan tidak sedikit yang simpanan tabungan digunakan seluruhnya untuk berspekulasi di kripto," sambungnya
Menurutnya, fenomena stable coin di mana nilai kripto di hubungkan atau peg dengan dollar AS, tidak menjamin terkena penurunan harga yang tajam.
"Bagaimana pun juga meski namanya stable coin, tapi Luna adalah kripto di mana tingkat risikonya tinggi," ucapnya.
Baca juga: Market Kripto Sedang Lesu, CEO Indodax Bagikan Tips Cara Tradingnya
Oleh sebab itu, Bhima mengingatkan calon investor tidak bertindak bodoh dengan menggunakan sebagian besar tabungan, bahkan sampai meminjam uang untuk berinvestasi di kripto.
"Ini pelajaran penting bahkan Paul Samuelson, seorang ekonom pernah mengatakan bahwa investasi seharusnya seperti melihat rumput yang tumbuh perlahan, kalau sekedar ingin bersenang-senang lebih baik gunakan uang untuk judi ke Las Vegas. Harus dibedakan antara investasi dan berjudi jangka pendek," papar Bhima.