TRIBUNNEWS.COM - Harga Stablecoin Terra USD (UST) dan token kripto Luna terus merosot dalam beberapa hari terakhir.
Terraform Labs, perusahaan di balik kedua aset kripto tersebut bahkan menyetop transaksi baru sebanyak 2 kali kurang dari 24 jam.
Dalam cuitan perusahaan di Twitter, Terraform Labs berkata bahwa validator atau entitas yang berhak memverifikasi transaksi di blockchain, memutuskan untuk "membuat rencana guna menyusun ulang" jaringan Terra.
Baca juga: Pengamat: Kripto Luna Aset Berisiko, Ditinggal Investor saat The Fed Naikkan Suku Bunga
"Blockchain Terra resmi disetop di blok 7607789. Validator Terra menyetop jaringan untuk menyusun ulang rencana. Nantikan pembaruan yang akan datang," tulis perusahaan di Twitter dengan handle @terra_money.
Perusahaan juga memberikan keterangan melalui Discord dengan berkata "Kuorum di antara validator berupaya menyetop jaringan untuk menghindari krisis DECIMAL karena depresiasi eksponensial Luna," demikian keterangan Validator Terra sebelum penutupan transaksi, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Bloomberg.
Sebelumnya validator juga sempat menyetop transaksi hingga kemudian membukanya lagi. Analogi praktik ini seperti mematikan komputer dan menyalakannya lagi, sehingga terjadi pembaruan software. Dalam jaringan blockchain, praktik ini dilakukan untuk membantu menghindari serangan siber.
Harga UST sendiri dijual hanya 11 sen AS pada Jumat (13/5) siang. Sementara Terra Luna ambles ke harga hampir nol. Padahal, token tersebut pernah menyentuh angka 119 dolar AS (Rp 1,7 juta) sebulan lalu, yaitu pada April 2022.
Baca juga: Kripto Terra Luna Pernah Duduki Posisi 6 Terbesar Dunia, Kini Sudah Tidak Berharga
Menurut data CoinMarketCap, total token Luna yang beredar naik dari 1,46 miliar menjadi 6,5 triliun per Kamis (12/5).
Adapun hubungan UST dengan Terra Luna adalah bagian dari upaya untuk mempertahankan pasak 1 dolar AS. Jadi pemilik UST bisa menukar satu UST (seharga di atas atau di bawah 1 dolar AS), dengan satu koin Luna maupun sebaliknya.
Baca juga: Kata Trader Kripto soal Harga UST dan LUNA yang Tidak Stabil
Bagaimana Terra USD (UST) memengaruhi harga Terra Luna?
Terra Luna merupakan token yang dibuat oleh Terraform Labs yang berbasis di Singapura pada tahun 2018 dan merupakan bagian dari proyek blockchain Terra, yang dimaksudkan untuk melacak nilai dollar AS, atau sama halnya dengan stablecoin Tether dan USDC.
Tidak seperti aset kripto lain, Terra tidak memiliki uang tunai dan aset lain yang disimpan sebagai cadangan untuk mendukung tokennya.
Sebagai gantinya, Terra menggunakan campuran kode yang kompleks di samping token yang disebut dengan "Luna" untuk menstabilkan harga.
Dirangkum KompasTekno dari CoinDesk, Terra Luna memiliki peran penting dalam menjaga stablecoin Terra USD (UST) tetap stabil.