Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Pergerakan harga Bitcoin dan jajaran koin kripto terpantau ambles. Tekanan saham Asia diprediksi jadi penyebab anjloknya harga kripto di perdagangan Kamis pagi (30/6/2022).
Melansir data dari Coinmarketcap, pada perdagangan kripto pagi ini kapitalisasi Bitcoin turun sebanyak 1,61 persen selama 24 jam, pelemahan ini lantas mengantarkan amblesnya harga Bitcoin menuju 19.991 dolar AS. Bahkan penurunan tersebut jadi yang terendah selama satu pekan terakhir.
Jatuhnya harga Bitcoin diperkirakan terjadi karena imbas dari melemahnya pergerakan ekuitas pasar saham Asia selama perdagangan Rabu (29/6/2022), seperti S&P 500 yang jatuh 2 persen dari sesi sebelumnya, kemudian ada Nasdaq Composite Index yang melanjutkan penurunan hingga 3 persen.
Baca juga: Rusia Loloskan RUU Aset Digital, PPN Bitcoin Kini Turun Jadi 13 Persen
Menyusul yang lainnya, saham Shanghai Composite Index China juga terpantau turun sebanyak 1,4 persan, sementara Seng Hong Kong ambles sebanyak 2,1 persen.
Penurunan inilah yang membuat para investor ragu untuk menambah investasi Bitcoinnya. Tak hanya itu adanya rencana The Fed yang akan menaikan kembali suku bunganya untuk mengekang laju inflasi di AS, dipercaya menjadi salah satu penyebab anjloknya daya beli investor akan koin kripto pada minggu ini.
“Federal Reserve AS akan meninggalkan kebijakan pengetatan kuantitatif untuk menghilangkan inflasi pada tahun 2022, ini akan berisiko pada pengurangan Bitcoin dan altcoin” ujar tweet akun pengamat kripto, TXMC Trades.
Sebelum harga Bitcoin jatuh ke harga 19.991 dolar AS, pada awal tahun ini para analis dan pakar kripto salah satunya Investor Big Short Michael J. Burry, memperkirakan bahwa Bitcoin bisa menjadi aset perlindungan investor, namun setelah pasar Bitcoin dan koin kripto lainnya terus anjlok lebih dari 50 persen pada tahun ini, membuat investor kini mulai beralih meninggalkan pasar kripto.
Baca juga: Harga Bitcoin Ambles, Coinbase di Ambang Kebangkrutan, Saham Jatuh 78 Persen
Menurut Cointelegraph, penurunan akan terus terjadi selama beberapa bulan kedepan mengingat saat ini pasar kripto terus mengalami bearish, dimana pada perdagangan Rabu (29/6/2022) Ethereum terperosok 5,19 persen menjadi 1.092 dolar AS dilanjutkan Solana yang turun 7,87 persen hingga harganya jatuh 32.87 dolar AS hanya dalam kurun waktu 24 jam.