Sebelum harga Bitcoin jatuh ke harga 19.991 dolar AS, pada awal tahun ini para analis dan pakar kripto salah satunya Investor Big Short Michael J. Burry, memperkirakan bahwa Bitcoin bisa menjadi aset perlindungan investor, namun setelah pasar Bitcoin dan koin kripto lainnya terus anjlok lebih dari 50 persen pada tahun ini, membuat investor kini mulai beralih meninggalkan pasar kripto.
Baca juga: Rusia Loloskan RUU Aset Digital, PPN Bitcoin Kini Turun Jadi 13 Persen
Menurut Cointelegraph, penurunan akan terus terjadi selama beberapa bulan kedepan mengingat saat ini pasar kripto terus mengalami bearish, dimana pada perdagangan Rabu (29/6/2022) Ethereum terperosok 5,19 persen menjadi 1.092 dolar AS dilanjutkan Solana yang turun 7,87 persen hingga harganya jatuh 32.87 dolar AS hanya dalam kurun waktu 24 jam.
Prediksi Deutsche Bank
Perusahaan Perbankan Deutsche Bank memperkirakan harga Bitcoin dapat kembali menyentuh level 28 ribu dolar AS di akhir tahun ini.
Melansir dari Bloomberg, Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, mengalami kemerosotan harga di tahun 2022 ini, di tengah suasana risk-off yang didorong oleh kenaikan suku bunga dan kekhawatiran akan inflasi.
Ahli strategi di Deutsche Bank, Marion Laboure dan Galina Pozdnyakova mengatakan Bitcoin dapat kembali menguat lebih dari 30 persen di level 20 ribu dolar AS hingga akhir tahun ini, walaupun titik harga ini masih kurang dari setengah rekor tertinggi yang dicapai Bitcoin pada November 2021.
Menurut Laboure dan Pozdnyakova, sejak November lalu, cryptocurrency semakin berkolerasi dengan indeks saham Nasdaq 100 yang sarat teknologi dan S&P 500. Keduanya memperkirakan, indeks S&P akan pulih pada akhir tahun ini dan Bitcoin kemungkinan akan mengikuti pemulihan ini.
Baca juga: Harga Bitcoin Ambles, Coinbase di Ambang Kebangkrutan, Saham Jatuh 78 Persen
Laboure dan Pozdnyakova menambahkan, mata uang digital bagi mereka seperti aset yang berharga seperti berlian, dibandingkan emas yang menjadi komoditas safe-heaven.
Laboure dan Pozdnyakova menceritakan kisah De Beers, pemain utama di pasar berlian, yang mampu mengubah pandangan konsumen mengenai berlian berkat upaya periklanannya.
“Dengan memasarkan ide daripada produk, mereka membangun fondasi yang kuat untuk industri berlian senilai 72 miliar dolar AS per tahun, yang telah mereka dominasi selama delapan puluh tahun terakhir. Apa yang benar untuk berlian, berlaku untuk banyak barang dan jasa, termasuk Bitcoin,” kata mereka.
Kedua analis ini juga menunjukkan beberapa masalah yang telah mengancam di ruang kripto beberapa pekan terakhir, termasuk gejolak di perusahaan lindung nilai (hedge fund) kripto terkemuka yaitu Three Arrows Capital dan perusahaan pinjaman aset digital Celcius Network.
Baca juga: Bear Market Pada Bitcoin, Ekonomi El Salvador Runtuh, Utang Semakin Bengkak
“Menstabilkan harga token itu sulit karena tidak ada model penilaian umum seperti yang ada dalam sistem ekuitas publik. Selain itu, pasar crypto sangat terfragmentasi. Terjun bebas kripto dapat berlanjut karena kompleksitas sistem.” ujar keduanya.
Bitcoin gagal memenuhi perkiraan para pakar dan pengamat pasar, dengan membukukan kerugian lebih dari 50 persen di tahun ini. Koin digital memiliki kinerja yang buruk selama penurunan pasar karena kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS menciptakan tekanan di pasar kripto. Di sisi lain, harga emas bertahan jauh lebih baik.