Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Kodak, produsen peralatan fotografi analog yang berbasis di Amerika Serikat, berencana untuk mengubah peralatan manufaktur filmnya menjadi baterai kendaraan listrik (EV).
Perusahaan juga berencana menggunakan kembali beberapa mesin berteknologi tinggi yang nantinya akan diubah menjadi peralatan manufaktur baterai EV.
Dikutip dari Gizmochina, Jumat (29/7/2022) Kodak telah melakukan investasi di Wildcat Discovery Technologies, yang mendorongnya masuk ke manufaktur baterai EV.
Kodak mengatakan bahwa baterai Wildcat supercell memerlukan lapisan dan input teknik yang serupa dengan produk film 35mm-nya.
Baca juga: Bertemu Presiden Korea Selatan, Jokowi Dorong Percepatan Pembangunan Ekosistem Mobil Listrik
Oleh karena itu, hanya diperlukan sedikit penggantian peralatan manufaktur filmnya untuk masuk ke manufaktur baterai EV.
Hal ini tentu saja dapat memberikan dorongan besar bagi industri baterai EV yang saat ini sedang bergulat dengan proses produksi yang mahal.
Untuk peralatan manufaktur film Kodak sendiri bernilai sekitar 70 hingga 80 juta dolar AS.
Baca juga: Rusia Ambil Alih Pembangkit Listrik Terbesar Kedua di Ukraina
Sementara itu, proses produksi film fotografi Kodak disebut ESTAR yang menggunakan polimer untuk membuat film.
Polimer membutuhkan lapisan kimia khusus, mirip dengan proses produksi baterai Wildcat.
Kodak mengatakan bahwa tujuannya pindah ke produksi baterai EV adalah untuk menopang pendapatannya secara substansial.
Penambahan manufaktur baterai EV bisa menjadi tonggak penting bagi Kodak. Selain itu, ekspansi ke produk baterai EV akan membuat Kodak mempekerjakan lebih banyak staf dalam operasinya yang berkembang.