News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ukraina Blokir Dompet Kripto yang Digunakan untuk Galang Dana Pasukan Rusia

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Rusia melakukan patrolidi sepanjang jalan di Kota Mariupol, Ukraina, 12 April 2022. Pemerintah Ukraina menyatakan telah menyita dana dalam dompet kripto yang digunakan untuk membiayai serangan militer Rusia di Kyiv.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 

TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Pemerintah Ukraina menyita dana dalam dompet kripto yang digunakan untuk membiayai serangan militer Rusia di Kyiv.

Pejabat Ukraina mengklaim uang yang dikumpulkan melalui dompet kripto tersebut telah terpakai untuk mendanai pembelian peralatan militer bagi kelompok separatis pro-Rusia di wilayah timur Ukraina.

Melansir dari Bitcoin News, Layanan Keamanan Ukraina (SBU) untuk pertama kalinya menerapkan mekanisme untuk memblokir penggalangan dana cryptocurrency untuk pasukan yang bertempur di pihak Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung di Kyiv.

Dalam siaran persnya pada Selasa (22/8/2022) lalu, SBU mengumumkan telah memblokir dompet kripto yang dioperasikan seorang pria berkewarganegaraan Rusia yang digunakan untuk mensponsori upaya militer Rusia di Ukraina.

Warga negara Rusia tersebut, yang mengaku sebagai sukarelawan, telah mengumpulkan uang untuk kebutuhan pasukan Rusia sejak awal invasi dimulai.

SBU mengungkapkan dompet tersebut telah mengumpulkan koin digital senilai 22 ribu dolar AS. Layanan Keamanan Ukraina ini menambahkan, pihaknya telah menyita dana tersebut.

Para ahli saat ini sedang berusaha untuk melacak transaksi pada dompet kripto tersebut dan memindahkan aset kripto yang berada di dalamnya ke tangan Ukraina.

Baca juga: MENGERIKAN! Rudal Rusia Hantam Kereta Ukraina, 200 Prajurit Tewas, Ukraina Ancam Tangkap Putin

SBU tidak merinci bagaimana proses penyitaan dana dalam dompet tersebut, mereka hanya mengungkapkan pihaknya dibantu perusahaan kripto asing dalam proses tersebut.

Ukraina mengatakan pemilik dompet kripto ini menggunakan sebagian besar kripto yang disumbangkan untuk membeli perlengkapan militer bagi pejuang separatis di Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk yang telah memisahkan diri dari Kyiv.

Perwakilan dari Kepolisian Nasional dan Kantor Kejaksaan Agung Ukraina juga ambil bagian dalam operasi penyitaan tersebut.

SBU merinci, aktivis Rusia yang diklaim sebagai pemilik dompet tersebut, secara aktif mencari bantuan keuangan di platform media sosial sejak konflik di Ukraina dimulai.

Baca juga: Fendi Keluarkan Dompet Kripto Elegan dan Futuristik Berbasis NFT

Untuk melancarkan usahanya, ia membuat dan memposting konten serta video secara teratur.

Selain itu, dia juga mendistribusikan postingan yang diterbitkan oleh rekannya dan melaporkan penggunaan dana yang dikumpulkan tersebut, ujar SBU tanpa mengungkapkan identitas pria tersebut.

Perusahaan analisis blockchain Chainalysis mengungkapkan pada bulan lalu, sekitar 54 kelompok pro-Rusia secara kolektif telah menerima cryptocurrrency senilai lebih dari 2,2 juta dolar AS.

Organisasi-organisasi ini, yang beroperasi di Donetsk dan Luhansk, mendapat sebagian besar dana yang disumbangkan dalam bentuk Bitcoin dan Eter, serta mata uang kripto lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini