Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Memasuki pekan kedua bulan September Terra Classic (LUNC) sukses mencatatkan kenaikan harga hingga tembus lebih dari 250 persen, mengungguli semua koin kripto peringkat teratas lainnya termasuk Bitcoin.
Meski di perdagangan Coinmarketcap, Minggu (11/9/2022) harga Terra Classic meredup di level 0,0004362 imbas ketegangan pasar kripto.
Namun pada Kamis (8/9/2022) harga jual koin ini sempat meledak 100 persen menjadi 0,000594 di tengah penurunan nilai Bitcoin ( BTC ) sebanyak 4 persen.
Ini merupakan kenaikan terbesar yang pernah dialami Terra Classic setelah di bulan Mei lalu harganya ambrol ke level terendah.
Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok Bikin Nilai Pasar Kripto Amblas 2 Triliun Dolar AS
Mengutip dari laporan Cointelegraph pencapaian tersebut didapat setelah layanan staking Terra Classic yang dirilis pada 27 Agustus lalu.
Berdasarkan data dari Staking Rewards penyematan layanan staking menunjukkan bahwa Terra Classic menjadi salah satu pembayaran tertinggi di industri crypto, lantaran imbal hasil tahunan yang dihasilkan koin ini dapat tembus 37,8 persen .
Imbal hasil tersebut diprediksi dapat memainkan peran kunci dalam meningkatkan permintaan LUNC, hingga mendorong harga token naik lebih dari 450 persen sejak peluncuran layanan staking.
Tak hanya itu saja, aksi bull LUNC juga terjadi imbas hadirnya fitur burn token yang memungkinkan investor untuk dapat melakukan pemotongan tax pajak transaksi on-chain sebanyak 1,2 persen.
Kedua alasan inilah yang membuat Terra Classic LUNC berubah menjadi bullish dan masuk dalam jajaran 30 cryptocurrency puncak.
Walau kini harga LUNC terus mengalami bull, namun investor dihimbau untuk mewaspadai fenomena koreksi harga dalam waktu dekat.
Umumnya fenomena ini terjadi setelah koin mengalami overbought atau kenaikan pesat dari harga tertinggi.