News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Efek Bear Market, JPMorgan Sebut Minat Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Alat Pembayaran Anjlok

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi aset kripto. Layanan investasi global JPMorgan Chase & Co, mengatakan penggunaan mata uang kripto sebagai metode pembayaran selama enam bulan terakhir mengalami penurunan drastis.

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Layanan investasi global JPMorgan Chase & Co, mengatakan penggunaan mata uang kripto sebagai metode pembayaran selama enam bulan terakhir mengalami penurunan drastis.

“Kami melihat sangat sedikit pengguna saat ini, tetapi bank akan tetap mendukung para klien yang ingin menggunakan mata uang kripto sebagai metode pembayaran,” jelas Takis Georgakopoulos, kepala pembayaran global di JPMorgan Chase & Co.

Penurunan ini mulai terjadi setelah pasar kripto mengalami bear market atau penurunan valuasi pasar dalam jangka waktu yang cukup lama, munculnya fenomena bear market inilah yang kemudian membuat keuntungan dari valuasi pasar kripto tergerus hingga 2 triliun dolar AS. Hanya dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Baca juga: Jadi Korban Dark Tracer, Platform Kripto Indodax Pilih Tempuh Jalur Hukum

Khawatir nilai kripto makin anjlok, lantas mendorong munculnya aksi jual massal dan membuat volume kripto di sejumlah bursa mengalami kerontokan hingga sejumlah perusahaan jual beli kripto kelas atas gulung tikar.

Alasan tersebut yang kemudian membuat para investor mulai mengurangi penggunaan mata uang kripto sebagai alat pembayaran, untuk menghindari kerugian.

Meski saat ini pasar digital berbasis blockchain seperti mata uang kripto tengah mengalami keruntuhan, namun JPMorgan bertaruh apabila pertumbuhan aset token digital dapat kembali bangkit.

Dukungan tersebut diberikan setelah bertahun-tahun layanan perbankan global ini melakukan beberapa ekspansi seperti membangun pusat aset digital  Ownera di London, dengan memanfaatkan sistem blockchain untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam agunan.

“Cryptocurrency juga menjadi lebih besar dan lebih besar di sektor game, ini pun berlaku untuk semua termasuk permainan tradisional dan metaverse, di mana ada banyak peluang baru,” kata Georgakopoulos seperti yang dikutip Bloomberg.

Baca juga: Hadapi Inflasi Lonjakan Inflasi, Masyarakat Argentina Manfaatkan Kripto untuk Pertahankan Tabungan

Seruan serupa juga dilontarkan oleh raksasa teknologi kondang di Amerika yakni Block, yang dipimpin oleh Jack Dorsey. Belakangan perusahaan ini kerap mengeksploitasi potensi cryptocurrency sebagai alat pembayaran, terlepas dari volatilitas token digital yang berjalan negatif.

Walau kinerja kuartalan terbaru Block melalui transaksi Bitcoin terus menunjukkan penurunan hingga mencapai 34 persen atau sekitar 1,79 miliar dolar AS, namun hal tersebut tak lantas membuat raksasa teknologi ini mundur dalam industri cryptocurrency justru Block makin vocal menyerukan penggunaan mata uang kripto sebagai alat pembayaran di perusahaannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini