News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pig Butchering Scam Jadi Modus Baru Penipuan Kripto, FBI Peringatkan Agar Waspada

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

meminta agar para investor kripto untuk mewaspadai modus scam atau pencurian baru yang kini populer dikenal dengan istilah pig butchering scam, sebuah modus baru penipuan kriptoi yang  belakangan banyak mengincar investor kripto.

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Federal Bureau of Investigation (FBI) meminta agar para investor kripto untuk mewaspadai modus scam atau pencurian baru yang kini populer dikenal dengan istilah pig butchering scam.

Ini merupakan modus baru penipuan kriptoi yang  belakangan banyak mengincar investor kripto.

Peringatan tersebut disampaikan FBSI karena jumlah kejahatan siber yang beraksi di media sosial dan aplikasi kencan yang melonjak belakangan ini.

Meski saat ini pasar kripto tengah mengalami bear market atau penurunan nilai, namun hal tersebut tak membuat popularitas dari Bitcoin dan sejumlah mata uang kripto memudar.

Kesempatan ini yang kemudian dimanfaatkan pelaku kejahatan siber untuk melakukan aksi kejahatan pig butchering, dengan memikat korban melalui janji manis keuntungan.

Istilah pig butchering atau menyembelih babi dianalogikan seperti seorang peternak yang menggemukkan babi, sebelum akhirnya memotong babi tersebut.

Baca juga: Lindungi Investor Kripto, Platform Trading Ini Terapkan Sistem Otentifikasi MFA

Skema tersebut yang diterapkan para scammer untuk mengikat para investor kripto.

Seperti yang baru–baru ini menimpa seorang pria berusia 52 tahun asal Amerika Serikat, dia mengaku kehilangan 1 juta dolar AS setelah seorang scammer menjalankan aksi pig butchering dengan berpura-pura menjadi salah satu rekan lamanya.

Baca juga: Chainalysis: Kerugian Investor Kripto Akibat Aksi Peretasan Melonjak Hingga 60 Persen

Melansir dari situs SCMedia, umumnya pelaku kejahatan yang menggunakan modus ini akan melakukan kontak dan berkomunikasi dengan calon korban dalam jangka panjang, melalui berbagai akun media sosial atau aplikasi kencan.

Pelaku akan merebut kepercayaan dan membuat calon korban yakin untuk berinvestasi di platform kripto atau cryptocurrency palsu yang telah di samarkan.

Tak tanggung-tanggung,  para pelaku kejahatan bahkan turut menggunakan identitas palsu dan membangun persona sebagai orang yang hidup dengan glamor, agar calon korban kepincut untuk menyetor aset kriptonya.

Baca juga: Elon Musk Peringatkan Investor Kripto Waspadai Penipuan Deepfake Terbaru

Setelah korban masuk dalam perangkap, mereka akan diminta untuk menyetor lebih banyak dana ke platform tersebut sebelum korban menarik atau melakukan transaksi pada aset digital mereka.

Aksi penipuan ini biasanya terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, lantaran para investor tak dapat mendeteksi sejak dini tanda-tanda dari penipuan pig butchering.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini