Laporan Wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebangkrutan bursa kripto besar FTX turut mempengaruhi pasar kripto di Indonesia. Hal itu diakui oleh COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda.
Menurut dia, kasus tersebut menjadi pukulan berat bagi industri aset kripto secara global.
Jatuhnya FTX memicu efek domino ke market kripto, termasuk pasar Indonesia.
Baca juga: FTX Bangkrut, Komisi Sekuritas Australia hingga Indonesia Hapus Perdagangan Token FTT
Sejak kebangkrutan FTX, Teguh menyebut terjadi penurunan nilai kripto yang cukup tajam.
"Aset kripto blue chip seperti Bitcoin dan Ethereum ikut turun. Walaupun dalam beberapa hari terakhir market terus recovery," kata Teguh ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (18/11/2022).
Ia berujar kepanikan membuat investor kripto masih bersikap wait and see dan belum bergairah kembali ke market.
Mereka masih menunggu perkembangan yang terjadi dan menimbang efek ke depan dari krisis FTX di global.
"Kami memastikan sejauh ini platform exchange di dalam negeri yang resmi terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) masih aman," ujar Teguh.
Baca juga: FTX Bangkrut, Pintu: Investor Kini Mengkhawatirkan Keamanan Investasi Kripto
Ia menyebut tidak terjadi kenaikan permintaan penarikan dana atau withdrawal. Operasional bisnis masih berjalan normal seperti biasa.
Teguh turut memastikan keseluruhan dana investor aman.
"Exchange kripto yang terdaftar resmi akan selalu menaati regulasi yang ditetapkan pemerintah terkait penyimpanan aset kripto nasabah," katanya.
Teguh memuji langkah Bappebti dalam merespons peristiwa kebangkrutan FTX.
Bappebti telah mengeluarkan surat edaran kepada semua pedagang aset kripto yang terdaftar di Indonesia agar menghentikan perdagangan aset kripto FTX Token (FTT).
"Bappebti juga kabarnya akan meninjau ulang daftar aset kripto yang diperdagangkan di pasar fisik aset kripto menyusul kondisi FTX Token saat ini," ujar Teguh.
"Nantinya belajar dari kasus seperti ini bisa memitigasi risiko yang berdampak langsung kepada pelaku usaha dan investor aset kripto di Indonesia," katanya melanjutkan.
Baca juga: Bappebti Hentikan Perdagangan Aset Kripto FTX, Ini Gara-garanya
Sebelumnya, FTX mengajukan proses kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/11/2022), untuk mengakhiri satu minggu yang penuh gejolak bagi salah satu pertukaran kripto terbesar di dunia.
Menyusul pengajuan proses kebangkrutan FTX, CEO pertukaran kripto ini, Sam Bankman-Fried, mengumumkan pengunduran diri dan posisinya akan digantikan oleh John J. Ray III.
Kebangkrutan FTX ini sendiri diakibatkan oleh penyalahgunaan dana pengguna.
Platform jual beli kripto ini lantas mengalami krisis likuiditas hingga FTX tidak dapat memproses penarikan dan menghentikan pendaftaran pengguna baru.
FTX sempat menjadi satu dari sekian exchange cryptocurrency dengan volume trading terbesar dan memiliki partnership paling banyak.
Bahkan FTX sempat memiliki valuasi sebesar 32 miliar dolar AS pada Januari 2022.