Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup Edtech PT Ruang Raya atau Ruangguru mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya hari ini, Jumat (18/11/2022).
Keputusan itu dilakukan karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis. Namun, startup ini memastikan tenaga kerja yang terdampak pemangkasan akan mendapat uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan penggantian hak jika masih ada sisa cuti.
Melansir dari Tribunnews.com, Ruangguru menawarkan berbagai layanan belajar berbasis teknologi, termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar berlanggan, serta konten-konten pendidikan lainnya.
Baca juga: Profil Ruangguru, Startup Edtech Indonesia yang PHK Ratusan Karyawannya
Startup ini didirikan oleh Belva Devara pada 2014 bersama rekannya Iman Usman yang diplot sebagai chief product & partnership officer. Di bawah ini profil pendiri sekaligus CEO Ruangguru Belva Devara yang pernah menjadi staf khusus Presiden Joko Widodo:
1. Lulusan Universitas Harvard dan Stanford
Pria bernama lengkap Adamas Belva Syah Devara ini lahir pada 30 Mei 1990 di Jakarta.
Pada 2007, Belva bersama tujuh siswa Indonesia lainnya terpilih mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Singapura untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Teknologi Nanyang yang menjadi salah satu institut teknik terbaik di Asia.
Pada 2013, dia melanjutkan pendidikan pascasarjana dan menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda di Universitas Harvard (jurusan Master of Public Administration) dan Universitas Stanford (jurusan Master of Business Administration).
2. Masuk ke Daftar 30 Pengusaha Muda Paling Berpengaruh di Asia
Anak sulung dari pasangan Tri Harsono dan Murni Hercahyani ini berhasil terpilih menjadi salah satu dari 30 pengusaha muda paling berpengaruh di Asia versi majalah Forbes pada 2017.
Setelah lulus dari program gelar ganda di Amerika Serikat, pada 2016 Belva memutuskan kembali ke Tanah Air dan menjabat sebagai Direktur Utama di Ruangguru.
Di bawah kepemimpinannya, dalam waktu satu tahun Ruangguru berkembang pesat lima kali lipat dan menjadi perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 10 juta siswa dan 150.000 guru.
Baca juga: Usai GoTo, Kini Ruangguru Lakukan PHK Ratusan Pegawai Hari Ini
3. Menjabat Sebagai Staf Khusus Presiden
Belva diundang Presiden Joko Widodo pada 2019 dan mendapat kesempatan menjadi Staf Khusus Presiden di Bidang Inovasi.
Namun pada 15 April 2020, Belva mengundurkan diri dari jabatan ini setelah adanya polemik dugaan konflik kepentingan dalam penunjukkan mitra program Kartu Prakerja.
4. Karier dan Jabatan
Setelah menyelesaikan masa pendidikannya, Belva kembali ke Indonesia dan bekerja pada Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan di bawah pimpinan Kuntoro Mangkusubroto.
Ia juga merangkap sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company.
Pada tahun 2016, Belva memutuskan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dan akhirnya mendirikan Ruangguru.
Baca juga: Usai GoTo, Kini Ruangguru Lakukan PHK Ratusan Pegawai Hari Ini
Sementara itu, jabatan yang pernah atau masih dipegang Belva antara lain:
a. Ketua/Direktur PT Netflix Indonesia (2020-sekarang).
b. Staf Khusus Presiden Bidang Inovasi (2019-2020).
c. Anggota Dewan Young Leaders for Indonesia (2018-sekarang).
d. Direktur Utama (CEO) PT Ruang Raya Indonesia (Ruangguru) (2016-sekarang).
5. Daftar Prestasi Belva Devara
ASEAN 40 under 40 oleh ASEAN Advisory 2018.
Prestige Magazine 40 under 40 The Vanguards 2018.
Atlassian Foundation MIT SOLVE Grantee 2017.
Baca juga: Profil Ruangguru, Startup Edtech Indonesia yang PHK Ratusan Karyawannya
Forbes 30 under 30 2017.
GSMA Innovation Fund Grantee 2017.
Australian DFAT MIT SOLVE Grantee 2017.
Social Enterprise of the Year 2016 (Wirausahawan Sosial 2016).
Wirausahawan Paling Menjanjikan di ASEAN 2016.
Penghargaan Bubu Awards 2015.
Medali Emas Lee Kuan Yew 2011.
Baca juga: Usai GoTo, Kini Ruangguru Lakukan PHK Ratusan Pegawai Hari Ini
Medali Bhagaskara Adi Tanggap 2007.
Young Leader for Indonesia 2011.