Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEW.COM, SINGAPURA – Binance, platform pertukaran kripto dilaporkan telah menangguhkan sejumlah aktivitas pada layanan perbankan seperti setoran, transfer hingga penarikan dalam bentuk mata uang dolar Amerika Serikat (AS) mulai 8 Februari 2023.
"Kami untuk sementara menangguhkan transfer bank dalam dolar AS mulai 8 Februari 2023, Kami bekerja keras untuk menyetel ulang layanan itu secepatnya” ujar Juru Bicara Binance, Selasa (7/2/2023).
Binance tidak menyebutkan alasan pasti mengapa pihaknya menangguhkan layanan transfer untuk dolar AS.
Baca juga: Ditinggal Investor, Aset Kripto Binance Kolaps Dalam Dua Bulan Lenyap Rp185 Triliun
Namun menurut informasi yang dilansir dari Bloomberg, penangguhan ini diduga berkaitan dengan masalah yang terjadi antara Binance dan Signature Bank, mitra yang mengelola layanan transfer bank internasional, SWIFT Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications).
SWIFT awalnya mengizinkan pengguna Binance untuk mentransfer dolar AS dari bank tradisional ke akun Binance tanpa biaya transaksi.
Akan tetapi secara mengejutkan pada tanggal 21 Januari kemarin Signature Bank mengumumkan tidak akan lagi memproses transaksi SWIFT di Binance apabila transaksi di bawah 100.000 dolar AS.
Meski layanan transfer bank di platformnya tidak memiliki volume yang besar dan hanya dimanfaatkan oleh 0,01 pengguna aktif.
Akan tetapi Imbas dari kebijakan tersebut setidaknya ada 144 negara yang terkena penangguhan itu, termasuk Indonesia.
Diperkirakan penangguhan ini akan dilakukan selama beberapa hari mendatang, mengingat hingga kini Binance masih mencari partner baru pengganti Signature Bank untuk membantu mengoperasikan layanannya.
Baca juga: Jadi Juru Penyelamat Pasar Kripto Kripto, Binance Guyurkan Bantuan Rp30 Triliun
Konflik antara Binance dengan lembaga entitas Amerika Serikat, bukan kali pertama yang dialami oleh exchange kripto dengan volume perdagangan terbesar di dunia ini.
Sebelumnya Binance dilaporkan pernah terjerat sejumlah masalah terkait kebijakan regulasi yang diberlakukan pemerintah AS. Hal ini bahkan membuat Binance terpaksa memutus layanannya untuk masyarakat AS.