Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Perdagangan kripto di pekan ini tampaknya akan menjadi milik Bitcoin. Harga Bitcoin melonjak ke angka 26.514 dolar AS pada Selasa (14/3/2023) kemarin, naik 30 persen sejak jatuh di bawah 20.000 dolar AS, Jumat (10/3/2023) lalu.
Apa yang menyebabkan Bitcoin pulih dengan cara yang begitu spektakuler? Berikut tiga kemungkinan alasannya:
1. Bailout Silicon Valley Bank
Sebagian besar masalah harga Bitcoin pekan lalu berasal dari ketidakpastian seputar mitra perbankan terbesar industri kripto yang bangkrut. Mitra tersebut termasuk Silvergate, Signature Bank, dan Silicon Valley Bank.
Nama yang terakhir disita oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) setelah dinyatakan mengalami keruntuhan pada Kamis (9/3/2023).
Peristiwa tersebut membuat Bitcoin tergelincir dan membuat USDC tidak stabil. Dan pada Minggu (12/3/2023) Federal Reserve berjanji untuk sepenuhnya menyelamatkan semua deposan bank.
Pengumuman itu lantas melegakan banyak perusahaan kripto yang memiliki eksposur ke bank, termasuk Circle, BlockFi, Ripple, Pantera Capital, dan Yuga Labs.
The Fed menyebut dana talangan tidak akan membebani pembayar pajak. Hal ini diyakini sebagai pertanda bagi banyak orang bahwa Federal Reserve berencana untuk menyuntikkan lebih banyak uang ke dalam perekonomian.
Secara umum, lebih banyak uang yang disuntikkan ke dalam perekonomian berarti juga akan memengaruhi harga untuk aset berisiko, termasuk saham dan kripto.
2. Inflasi Turun
Meskipun Bitcoin sudah meningkat setelah penyelamatan Silicon Valley Bank, pembacaan Indeks Harga Konsumen (CPI) Biro Statistik Tenaga Kerja pada Selasa (14/3/2023) mungkin telah membantu meningkatkannya.
Baca juga: Binance Konversi 1 Miliar Dolar BUSD ke Bitcoin untuk Lindungi Dana Investor
Laporan tersebut menunjukkan inflasi tahun ke tahun telah mendingin menjadi 6 persen pada Februari 2023, turun dari yang sebelumnya 6,4 persen pada Januari.
Sementara itu, indeks harga konsumen Inti (yang mendiskon sektor harga makanan dan energi yang bergejolak) tetap datar di 5,5 persen.