Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Sejumlah aset cryptocurrency dilaporkan mengalami lonjakan tajam termasuk nilai selama perdagangan Kamis (27/4/2023).
Menyusul Bitcoin, beberapa aset kripto teratas lainnya juga ikut mengalami kenaikan harga pada awal pembukaan pasar pagi ini. Seperti Ethereum yang melonjak sebesar 0,41persen menjadi 1.886 dolar AS.
Diikuti Cardano yang turut mencatatkan lompatan nilai sebanyak 2,11 persen ke kisaran harga 0,4087 dolar AS.
Baca juga: Update Harga Kripto, Senin 24 April 2023: Bitcoin dan Ethereum Bergerak Menguat
Rapor hijau juga terlihat pada pergerakan koin kripto Tether yang naik 0,01 persen hingga harganya melesat jadi 1.00 dolar AS per koin selama 24 jam terakhir.
Berbeda dengan yang lainnya, harga koin Shiba Inu justru mengalami penurunan harga sebanyak 1,62 persen menjadi 0.00001026 dolar AS.
Sementara Dogecoin merosot jadi Rp 0.07987 dolar AS usai mengalami bearish sebesar 0,88 persen.
Update Harga Kripto Kamis, 8 Juni 2023: Bitcoin Anjlok Jadi 26.374 Dolar AS, Ethereum 1.838 Dolar AS
Update Harga Kripto Jumat, 23 Juni 2023: Bitcoin Turun Jadi 29.884 Dolar AS, Ethereum 1.871 Dolar AS
Kendati pergerakan harga kripto relatif naik turun di pekan ini, namun kapitalisasi pasar kripto masih melesat di angka 1,2 triliun dolar AS atau melonjak sekitar 0,25 persen persen bila dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Pergerakan harga kripto yang cukup positif terjadi imbas munculnya kekhawatiran investor akan adanya pengetatan kebijakan pemerintah AS pasca anjloknya saham First Republic Bank yang ditutup turun lebih dari 50 persen sejak 25 April 2023.
Tak hanya itu dalam laporannya First Republic Bank juga menyatakan total depositonya telah anjlok 41 persen menjadi 104,5 miliar, pada kuartal pertama.
Baca juga: Dompet Kripto MetaMask Kena Phising Hacker, Ethereum Senilai 10 Juta Dolar AS Raib
“Kami mengalami arus keluar simpanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi aktivitas deposit telah mereda sejak akhir Maret,” kata CEO First Republic Michael Roffler, dikutip dari Cointelegraph.
Penurunan ini lantas mendorong investor untuk beralih meninggalkan pasar saham dan beralih ke aset safe haven seperti Bitcoin.
Guna mencegah pembengkakan kerugian yang berlanjut, mengingat selama beberapa bulan terakhir investor telah merugi akibat kebangkrutan sejumlah bank – bank besar di AS seperti Silicon Valley Bank dan Signature Bank.
First Republic sempat dapat suntikan 30 miliar dolar AS
Sebelum saham First Republic Bank anjlok, sebelas layanan perbankan kondang di Amerika sempat kerjasama mengumpulkan dana talang sebesar 30 miliar dolar AS.
Cara tersebut diambil agar First Republic Bank tidak bernasib sama dengan Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank dan Silvergate yang telah lebih dulu mengalami keruntuhan karena aksi rush bank buntut dari hilangnya kepercayaan para investor.
Akan tetapi langkah ini belum cukup mampu mengembalikan kerugian para investor, alasan tersebut yang kemudian membuat First Republic Bank mulai kehilangan kepercayaan dari para investor dan nasabah, hingga mereka berbondong-bondong menarik dana simpanannya senilai miliaran dolar.