Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG – Unit keamanan siber dari Kepolisian Hong Kong telah meluncurkan CyberDefender, platform metaverse baru yang dirancang untuk mengedukasi publik tentang potensi bahaya terkait dengan Web3 dan metaverse.
Peluncuran platform metaverse baru tersebut dikemas dalam sebuah acara yang bertajuk “Exploring the Metaverse” untuk membahas strategi pencegahan kejahatan dalam metaverse.
Inspektur kepala Cyber Security and Technology Crime Bureau (CSTCB), Ip Cheuk-yu, menekankan pentingnya berhati-hati dalam metaverse. Dia juga mendesak peserta untuk menerapkan tingkat kewaspadaan yang sama dengan yang mereka praktikkan saat menggunakan internet.
“Semua kejahatan di dunia maya juga bisa terjadi di metaverse, seperti penipuan investasi, akses tidak sah ke sistem, pencurian, dan pelanggaran seksual,” kata Cheuk-yu.
Dia menjelaskan desentralisasi berpotensi meningkatkan risiko pencurian aset.
“Sifat terdesentralisasi dari aset virtual di Web3 juga dapat meningkatkan kemungkinan penjahat dunia maya menargetkan perangkat titik akhir, dompet aset virtual, dan kontrak pintar,” katanya.
Selain itu, kepolisian Hong Kong juga berencana untuk meningkatkan prakarsa pendidikan terkait ancaman kejahatan teknologi setelah adanya peningkatan yang signifikan dalam kejahatan aset virtual yang dilaporkan di Hong Kong selama kuartal I tahun ini.
“Terdapat 663 kasus kejahatan yang melibatkan aset virtual dilaporkan di Hong Kong selama kuartal I 2023,” ujar Cheuk-yu.
Baca juga: Penjualan Tanah Virtual Metaverse Pecah Rekor, Tembus 311 Juta Dolar AS
Adanya tindak kejahatan virtual ini membuat total kerugian mencapai 570 juta dolar AS, meningkat 75 persen dibandingkan dengan kuartal I 2022.
“Polisi akan terus mengorganisir inisiatif pendidikan publik dengan tema yang berbeda melalui platform ‘CyberDefender Metaverse’, meningkatkan kesadaran di kalangan remaja mengenai kemajuan terbaru dalam teknologi informasi, potensi jebakan, dan pentingnya mencegah kejahatan teknologi,” jelas Cheuk-yu.
Baca juga: Korea Selatan Inves 51 Juta Dolar AS untuk Proyek Metaverse
Selain Hong Kong, kota Nanjing di China pun juga telah meluncurkan Platform Inovasi Teknologi dan Aplikasi Metaverse untuk memajukan penelitian dan pengembangan metaverse di seluruh negeri.