News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soroti Dampak Digitalisasi, Legislator PKB: Peredaran Narkoba hingga Terorisme Luar Biasa

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Taufiq R Abdullah mengungkapkan kejahatan siber sebagai dampak dari digitalisasi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Taufiq R Abdullah mengungkapkan kejahatan siber sebagai dampak dari digitalisasi.

Taufiq mengatakan kejahatan siber menimbulkan persoalan yang sangat kompleks.

"Bagaimana hacker menyerang sistem ya mencuri data, mencuri uang segala macam itu juga memang sudah berjalan cukup lama tapi sekarang semakin canggih," kata Taufiq dalam diskusi 'Indonesia Berlayar di Era Digitalisasi' di ruang rapat fraksi PKB, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Lewat Digitalisasi, Kredit Usaha bagi Pensiunan PNS Mudah dan Praktis

Selain itu, dia juga mengungkapkan maraknya penyebaran perjudian yang merambah mulai dari anak kecil hingga dewasa.

"Saya tidak tahu apakah ada data dari polisi perjudian itu sudah merambah tingkat mana, tingkat dari sisi teritori desa, kota lalu dari sisi usia dewasa, anak muda, anak kecil," ujar Taufiq.

Selanjutnya, Taufiq juga menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga setiap hari memblokir situs-situs pornografi.

Baca juga: Terapkan Digitalisasi Dalam Penyaluran, Kini Petani Tebus Pupuk Subsidi Cukup Pakai KTP

"Jadi persoalannya bahwa ketika suatu situs apa akun itu diblokir, 2 menit kemudian akan muncul akun baru yang tampilannya berbeda sama sekali, karena begitu gampangnya orang sekarang gitu ya," ungkapnya.

Dia menjelaskan persoalan lain adalah peredaran narkoba yang liar biasa, sementara anggaran untuk Badan Keamanan Laut (Bakamla) terbatas.

"Ya mohon maaf anggaran Bakamla itu untuk pengawasan, itu hanya cukup untuk mungkin 2-3 bulan," ucap Taufiq.

Taufiq menambahkan penyebaran terorisme juga kini sangat masih melalui media sosial (medsos).

"Terorisme itu juga menggunakan teknologi digital sebagai penyebaran ajaran mereka dan rekrutmen kader-kader teroris itu juga problem," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini