TRIBUNNEWS.COM - Sebagai salah satu unit bisnis dari Grup GoTo, Gojek telah melakukan inisiatif dalam melindungi ekosistemnya, termasuk mitra driver dan pelanggan. Langkah ini dibuktikan lewat komitmen Gojek dengan menciptakan ruang publik yang aman selama beroperasi.
Gojek kembali menggelar Pelatihan Anti Kekerasan Seksual sebagai upaya edukasi untuk mitra driver dalam rangka menciptakan ruang aman di publik. Pelatihan ini diikuti telah ratusan ribu mitra driver baik secara tatap muka maupun daring sejak awal dilaksanakan pada 2018.
Memasuki tahun ke-5 , Gojek memperluas cakupan pelatihan dengan menyelenggarakan pelatihan di 13 kota yang berbeda, dan lebih dari 1000 mitra driver yang turut mengikuti pelatihan tersebut. Melalui pelatihan ini, diharapkan mitra driver Gojek dapat menjadi pelopor dalam menekan angka kekerasan seksual di ruang publik sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan ruang aman bagi semua warga negara.
Didukung oleh DEMAND dan Kementerian PPPA
Tak sendirian, Gojek berkolaborasi dengan organisasi nirlaba Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND) bagian dari Koalisi Ruang Publik Aman dan Komunitas Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) untuk menentukan standar pelayanan, memberikan materi pelatihan dan pengenalan jenis kekerasan seksual.
Nila Marita, Director, Heads of External Affairs GoTo Group, menjelaskan bahwa, “Kekerasan dan pelecehan seksual terus menjadi perhatian serius kami, Gojek tidak mentolerir dan akan menindak tegas segala bentuk kekerasan seksual yang mengancam keamanan serta kenyamanan mitra driver dan pelanggan di ekosistem Gojek.”
Nila menambahkan bahwa melalui pelatihan ini, mitra Gojek tak hanya diharapkan dapat menjadi pelopor dalam menciptakan ruang publik yang aman sehingga terhindar dari jenis-jenis kekerasan seksual, namun diharapkan juga bisa menjadi pihak yang aktif membantu korban apabila melihat kasus tersebut.
Nila juga menekankan bahwa kedepannya akan ada penyempurnaan mekanisme perlindungan dari kekerasan seksual secara komprehensif, menggunakan berbagai inovasi teknologi maupun non-teknologi untuk terus memberikan proteksi menyeluruh bagi semua melalui inisiatif #AmanBersamaGojek.
Inisiatif Gojek ini mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sebagai upaya mengupayakan ruang aman dari kekerasan seksual.
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga menjelaskan bahwa kolaborasi KemenPPPA dengan Gojek dalam menyelenggarakan acara “Bengkel Belajar Mitra, Anti Kekerasan Seksual di Bali” sebagai wujud edukasi bagi mitra driver Gojek mengenai isu kekerasan seksual khususnya di ruang publik.
Bintang menjelaskan bahwa kolaborasi dan sinergi dengan Pemerintah memastikan kebutuhan masyarakat akan moda transportasi yang aman, nyaman, dan cepat. Selain itu, ia menekankan bahwa pencegahan kekerasan seksual harus dilakukan dari hulu dan setiap orang harus paham perannya masing-masing. Tak hanya mitra driver Gojek dapat melindungi konsumennya, tetapi mitra juga harus nyaman menjalankan tugas.
“Saya mengapresiasi Gojek melalui inisiatif #AmanBersamaGojek, karena sejalan dengan UU TPKS yang kini menjadi payung hukum. Ruang diskusi dan peningkatan kapasitas seperti ini menjadi penting, apalagi seiring kemajuan teknologi informasi, banyak penggunaan metode edukasi dengan menggunakan alat komunikasi. Pelatihan anti kekerasan seksual yang diinisiasi Gojek menjadi satu parameter bahwa kerja kolaborasi kita berjalan dengan baik. Semoga semangat kita mewujudkan Indonesia bebas tindak kekerasan seksual bisa terwujud,” ujar Bintang.
Tiga pilar utama #AmanBersamaGojek
Melalui program #AmanBersamaGojek, Gojek menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua yang terlibat dengan berfokus pada tiga pilar utama, yaitu edukasi, teknologi, dan proteksi.
Sebagai pilar pertama dari inisiatif #AmanBersamaGojek, Gojek menyadari pentingnya memberikan pengetahuan kepada mitra driver.
Untuk mencapainya, Gojek menyelenggarakan pelatihan tatap muka dan modul pelatihan daring yang dapat diakses melalui aplikasi khusus, GoPartner, yang ditujukan untuk para mitra driver. Tips Pintar adalah salah satu fitur yang ada di dalam aplikasi ini, yang memberikan informasi berharga tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan pengalaman berkendara. Dengan cara ini, Gojek memberikan panduan bagi mitra driver untuk lebih memahami tantangan dan peluang dalam pekerjaan sehari-hari.
Lalu, ada pilar teknologi yang dari inisiatif #AmanBersamaGojek dengan mengintegrasikan berbagai inovasi berbasis teknologi ke dalam layanan untuk meningkatkan keamanan mitra driver dan pelanggan.
Fitur Tombol Darurat adalah salah satu contohnya. Mitra driver maupun pelanggan bisa mengakses langsung ke call center yang aktif selama 24/7 sebagai langkah penting dalam situasi darurat dan memberikan rasa aman bagi semua yang menggunakan layanan Gojek.
Lalu, pilar proteksi sebagai upaya Gojek untuk menciptakan lingkungan yang aman. Gojek telah mengatur regulasi di dalam Tata Tertib Gojek (Tartibjek) yang memberikan payung hukum bagi korban kekerasan seksual. Tartibjek menjamin tiga jenis bantuan, yaitu medis, psikis, dan hukum. Tentunya, proteksi menjadi langkah konkret untuk mendukung dan melindungi mitra driver atau penumpang yang mungkin menjadi korban kekerasan seksual saat menggunakan layanan Gojek.
Baca juga: UMKM Kuliner Tumbuh Bersama Komunitas Partner GoFood KOMPAG, Ini Caranya!