TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring adanya peningkatan minat masyarakat serta dukungan regulasi yang lebih jelas, industri kripto di Indonesia pada tahun ini diramalkan akan meningkat.
Dewan Komisioner Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) Otoritas Jasa Keuangan, Hasan Fawzi mengatakan, per Januari 2024 total investor aset kripto berjumlah 18,83 juta orang.
Kondisi tersebut, mengalami peningkatan 320 ribu investor dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca juga: Industri Kripto Berkontribusi ke Penerimaan Negara, Bittime Kantongi Penghargaan Pajak
"Sedangkan, total akumulasi nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun 2024 tercatat berjumlah Rp48,82 triliun,” ucap Hasan ditulis Sabtu (9/3/2024).
Menanggapi hal tersebut, CEO Indodax, Oscar Darmawan menyakini nilai transaksi kripto tahun ini akan terus bertambah dan akan lebih besar dari pada tahun 2023.
Tercatat, sepanjang tahun lalu transaksi kripto mencapai Rp149,25 triliun.
"Saat ini saja total transaksi kripto di Indonesia sudah 33 persen dari tahun sebelumnya. Bappebti juga sudah menargetkan jika total transaksi tahun ini dapat menembus Rp800 triliun seperti di tahun 2021 kemarin. Tidak menutup kemungkinan hal ini dapat terjadi. Terlebih tahun ini akan ada halving Bitcoin dan altcoin seasons,” kata Oscar.
Ia menyebut, banyaknya potensi yang dapat digali, apalagi Indonesia akan mengalami lonjakan bonus demografi di tahun 2045. Sifat masyarakat Indonesia yang FOMO (fear of missing out), dapat menjadi sebuah pemicu untuk meningkatkan transaksi kripto di Indonesia.
“Penduduk Indonesia pada dasarnya berani untuk mencoba hal-hal yang baru dan takut tertinggal sebuah tren. Terlebih, menurut data dari BPS, 69 persen penduduk Indonesia berada di rentang usia 15 hingga 64 tahun," ujarnya.
Baca juga: Praktisi Kripto Ingatkan Pentingnya Riset Mendalam dan Memahami Pasar Sebelum Investasi
"Maka dari itu, adanya halving ini dapat menarik peningkatan minat dalam investasi kripto, sejalan dengan pola perilaku masyarakat yang dinamis dan cenderung mengikuti perkembangan teknologi,” ucap Oscar.
Tak hanya adanya populasi yang memadai, Oscar Darmawan juga mengatakan dukungan dari regulator juga sangat mempengaruhi perkembangan dan peningkatan aset kripto di Indonesia.
“Saat ini, regulator di Indonesia sudah sangat membuka diri bagi industri kripto sehingga menciptakan ekosistem kripto yang sehat," katanya.