Laporan Wartawan Tribunnews.com Deodatus S Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apakah anda pernah mengalami kendaraan mogok karena berusaha menerobos daerah yang sedang banjir? Atau apakah kendaraan anda pernah terendam banjir karena tidak sempat dipindahkan?
Hal-hal seperti ini sangat mungkin terjadi, terutama saat curah hujan terbilang tinggi di berbagai wilayah Indonesia, seperti saat ini.
Rifat Sungkar, atlet sekaligus pemerhati otomotif Indonesia, memberikan beberapa saran yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendaraan mogok akibat banjir, ataupun supaya tidak menambah kerusakan pada kendaraan anda.
Menurut Rifat, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
Pertama, periksalah Filter Udara kendaraan anda. Sebenarnya filter udara ini berfungsi sebagai penyaring dan pembuang debu dari udara yang akan masuk ke mesin.
Kalau filter udara ini berada dalam keadaan kering, maka ia dapat berfungsi dengan baik. Tetapi dalam keadaan basah, Rifat menganalogikannya seperti seorang manusia yang bernafas, tetapi hidungnya ditutup oleh perban yang basah, jadi, akan sangat menyulitkan.
Hal yang sama, juga terjadi pada kendaraan anda. Oleh karena itu kalau filter udara anda basah, maka kendaraan anda akan mogok, kalaupun dapat menyala maka kinerja mesin tidak akan maksimal.
Kedua, periksalah kabel busi kendaraan anda. Saat ini, memang sudah banyak kendaraan yang kabel businya waterproof. Tetapi tetap tidak menutup kemungkinan air akan tetap masuk di sela-sela kabel tersebut.
Apabila kabel busi dalam keadaan basah, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah meniupnya hingga kering. Biasanya setelah kering dan dipasangkan kembali ke busi, kendaraan anda akan dapat kembali menyala.
Ketiga, apabila banjir yang anda lewati cukup tinggi, maka ada kemungkinan ECU (Electronic Control Unit) kendaraan anda terendam air.
Dalam keadaan seperti ini, sebaiknya anda tidak mencoba untuk menghidupkan kembali kendaraan anda, karena besar kemungkinan akan menyebabkan korsleting di sistem kelistrikan.
Kendaraan bermotor di jaman kiwari, biasanya sistem kelistrikannya sudah terintegrated, sehingga akibat satu kerusakan, bisa menyebabkan kerusakan komponen yang lain.
Dalam kasus seperti ini, sebaiknya kendaraan anda diusahakan untuk langsung dibawa ke bengkel untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
"Pada saat anda mogok, biasanya kita akan merasa panik ataupun bahkan kesal atau marah. Tetapi, sebaiknya anda harus tetap tenang, sehingga bisa melihat permasalahan kendaraan anda dan sekaligus mengambil keputusan yang tepat, sehingga tidak semakin merugikan diri anda" kata Rifat dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com.
Satu hal lain yang diingatkan Rifat apabila anda harus bepergian pada saat hujan adalah, harus memastikan bahan bakar kendaran anda cukup.
"Biasanya kalau sudah hujan, ada genangan air dan banjir, maka jalanan akan macet. Kalau bensin kita sedikit, maka kita juga akan was-was takut bensin habis pada saat terjebak kemacetan," tuturnya,
"Maka sebaiknya, kalau anda bepergian pada saat hujan, sebaiknya bensin anda harus ada lebih dari setengah. Anda pasti tidak berniat untuk mendorong kendaraan di saat banjir karena kehabisan bensin kan?" tandasnya.