Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang saat ini setelah penjualan dimulai 15 Desember 2014, mobil FCV (Fuel Cell Vehicles) Toyota Mirai saat ini telah menerima 3000 unit pesanan dalam negeri Jepang dan 3000 unit pesanan mobil dari Amerika umumnya, dan ada pula dari Eropa.
"Pesanan yang ada saat ini dari dalam negeri Jepang antri 3000 unit dan baru bisa di sampaikan setelah beberapa bulan kemudian nanti. Jumlah yang sama untuk pesanan dari Amerika Serikat serta Eropa," papar Yoshikazu Tanaka, Kepala Permesinan ZF TMC khusus kepada Tribunnews.com kemarin, Rabu (27/1/2016).
Harga satu unit mobil Toyota Mirai dengan kecepatan maksimum 175 km/jam, berbahan bakar hybrid hidrogen dan listrik ini memiliki berat 1850 kg, panjang 4,89 m x 1,82 m lebar dan harga aslinya sebenarnya sekitar 7 juta yen.
"Kita dapat subsidi dari pemerintah Jepang karena mobil akrab lingkungan per unit 2 juta yen. Jadi Harga jualnya sekitar 5 juta yen saat ini," katanya.
Lalu sampai kapan subsidi pemerintah itu bisa diberikan?
Menurutnya, apabila sudah memproduksi massal dan Toyota bisa berdiri sendiri dengan mobil Toyota Mirainya tersebut, tentunya subsidi akan dicabut pemerintah secara otomatis.
Apakah mobil Toyota Mirai ini bisa dijual di Indonesia?
"Paling penting adalah stasiun pengisian Hidrogen. Kalau tidak ada ya tentu nantinya tak akan bisa dipakai di Indonesia. Saat ini yang ada hanya di Jepang, Amerika, Eropa dan di Australia," ujarnya lagi.
Tribunnews.com yang ikut naik dalam test drive Toyota Mirai tersebut terasa sekali sangat lembut, nyaman, enak sekali dikendarai, dan paling menarik lagi, tidak ada suara sama sekali, kecuali suara gesekan ban dan aspal jalan raya.
Tarikan gasnya juga enak sekali baik melaju meskipun dengan gear otomatis, bukan manual.