TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Melakukan servis secara berkala, sudah jadi agenda wajib para pemilik mobil. Sulit rasanya ditinggalkan, karena bakal menyangkut performa dan bahkan keawetan dari kendaraaan itu sendiri.
Apa dasar yang tepat untuk menentukan kapan mobil harus dibawa ke bengkel untuk di servis rutin atau belum?
Saat ini ada dua parameter yang umum dipakai pada kendaraan, berdasarkan waktu atau kilomeyter jarak tempuh kendaraan?
Iwan Abdurrahman, Technical service Division PT Toyota Astra Motor mengatakan, yang lebih disarankan adalah berdasarkan waktu daripada kilometer.
Ini karena bahan kimia di beberapa komponen akan semakin turun performanya karena waktu.
“Disaran lebih kepada patokan waktu. Sebab beberapa chemical akan menua, walaupun mobil tidak dijalankan oleh si pemiliknya,” ujar Iwan.
Pertimbangan waktu lebih dipakai juga karena terkait dengan kondisi macet yang kerap dialami mobil.
Yakni ketika mesin mobil hidup, tapi kilometer tidak bertambah dan saat itu oli tetap bekerja di dalam mesin.
“Selain penggantian oli, di dalam perawatan rutin juga dilakukan pemeriksaan terhadap komponen lain seperti rem, ban, aki dan lainnya. Jika berdasarka waktu disarankan enam bulan sekali, jika tetap berdasarkan jarak tempuh di setiap kelipatan 10.000 km,” saran Iwan.
Beberapa bagian yang diperiksa saat melakukan perawatan rutin adalah oli mesin dan filternya, saringan udara dan saringan AC yang ada di dalam kabin, busi, oli transmisi dan gardan, minyak rem, dan cairan pendingin mesin.
Selain itu yang juga perlu pemeriksaan dan perawatan rutin adalah volume air aki, volume minyak power steering.
Penulis: Ghulam Muhammad Nayazri