TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mungkin suka memperhatikan, beberapa lampu bohlam di pasaran memiliki pilihan warna kuning.
Bahkan mayoritas foglamp alias lampu kabut memiliki reflektor berwarna kuning.
Tapi apa benar warna kuning lebih efektif dalam menembus hujan atau kabut?
Ternyata jawabannya ilmiah banget nih Sob, bukan karena cahaya kuning yang lebih oke menembus kabut atau hujan.
Baca: Pencuri Motor Ingat Anak Setelah Ditembak Polisi
Tapi lebih karena mata manusia lebih mudah melihat cahaya yang panjang gelombangnya tinggi.
Contoh warna yang memiliki panjang gelombang tinggi dimulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan seterusnya.
Penggunaan lampu berwarna kuning akan menghilangkan warna biru dan violet dari spektrumnya.
Waduh rumit banget penjelasannya? Begini, cara mudahnya coba Anda perhatikan saat lampu berwarna putih atau biru dalam menembus kabut.
Anda akan menemukan pantulan warna putih atau biru tersebut yang disebut 'glare'.
"Saat hujan atau kabut, sinar putih akan memantul seperti cermin. Kondisi tersebut membuat pengendara akan silau yang membuat jarak pandang makin terganggu," ujar Marco, Koordinator Autovision di MGK Kemayoran.
Menurut Marco, lampu kuning justru memiliki pancaran sinar yang baik untuk menembus hujan atau kabut. Sedangkan secara intensitas cahaya, yang baik kisarannya di 3.000 sampai 5.000 kelvin.
Dengan menghilangkan warna biru dan putih, maka fenomena glare akan diminimalisir.
Tapi ada sisi negatifnya lampu berwarna kuning Sob, yaitu membuat mata cepat lelah jika dilihat dalam waktu lama.