Laporan Reporter Kontan.co.id, Eldo Christoffel Rafael
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan kendaraan komersial di Indonesia diperkirakan akan makin menggeliat tahun 2018 ini seiring dengan momentum bagus membaiknya harga jual sejumlah jenis komoditi dan berlanjutnya proyek-proyek infrastruktur.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara mengatakan, tahun 2017 kemarin pasar komersial cukup berkontribusi terhadap penjualan otomotif roda empat nasional ketika penjualan kendaraan penumpang menunjukkan tren melemah.
"Tahun ini kami lihat sektor pasar kendaraan komersil tetap akan naik dengan proyek infrastruktur, perkebunan dan tambang yang jadi pendorongnya," kata Kukuh, Minggu (7/1/2017).
Menurutnya pasar kendaraan komersil bermesin diesel menyumbang sekitar 25% sampai 30% dari total penjualan nasional tahun lalu. Meski demikian angka penjualan kendaraan nasional tahun lalu belum ada.
"Tahun ini kami lihat pasar kendaraan otomotif nasional bisa capai 1,1 juta unit dengan kondisi ekonomi yang tumbuh sekitar 5 persen," jelas Kukuh.
Duljatmono, Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors mengatakan penjualan truk dari sektor infrastruktur mendorong penjualan sejak awal 2017. Diikuti oleh kebutuhan truk untuk perkebunan sawit.
"Akhir kuartal IV-2017 didorong pula sektor tambang. Kami kira tahun ini tiga sektor tersebut tetap mendorong penjualan tahun ini," jelas Duljatmono, Minggu (7/1/2018).
Menurutnya untuk proyek infrastruktur kebanyakan berasal dari Sumatera dan area Jawa. Hal ini menurutnya imbas pengerjaan proyek lintas jalan tol yang digagas oleh pemerintah. Selain itu untuk Kalimantan dan Sumatera pula sektor tambang dan sawit berkembang.
Sayangnya angka penjualan maupun strategi detailnya belum bisa dibeberkan. Yang jelas tahun lalu, Fuso menargetkan pangsa pasar meningkat menjadi 48 persen. Dan sampai 2020 ditargetkan Fuso mencapai pangsa pasar 50% di pasar komersil.
"Kami optimis tahun ini penjualan akan tetap naik dengan strategi yang kami punya," jelasnya.
Attias Asril, Marketing Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia mengatakan tahun ini Isuzu optimis bisa bertumbuh. Hal ini didasari dari target penjualan seri Elf yang ditetapkan terlampaui yakni 12.187 unit dan juga seri Giga 3.338 unit.
Asal tahu saja tahun lalu Isuzu menargetkan seri Elf bisa capai penjualan capai 12.000 unit. "Tahun ini kami optimis penjualan naik 10% sampai 15%," jelas Attias, Minggu (7/1/2018).
Sementara pemain baru PT Hyundai Oto Komersial Indonesia akan segera menjual produk barunya di tahun ini.
Ari Tristianto Wibowo, Marketing Manager PT Hyundai Oto Komersial Indonesia mengatakan hal ini seiring dengan pembentukan Joint Venture atnara PT Hyundai Oto Komersial Indonesia (HOKI) dan Hyundai Motor Company (HMC).
Baca: Kabar Gugatan Cerai Ahok, Trending di Twitter
AMI dan HMC sepakat untuk membangun perusahaan sekaligus pabrik perakitan Hyundai Truk dan Bus. Pabrik ini akan dibangun di kawasan Artha Industrial Hill (AIH), Karawang, Jawa Barat.
"Kami akan impor dahulu secara CBU dan nanti akan rakit secara CKD," ujar Ari kepada KONTAN, Minggu (7/1).
Untuk tahap awal, pabrik ini diperkirakan dapat menyerap sekitar 500 tenaga kerja. Perusahaan serta pabrik perakitan Hyundai Truk dan Bus di tahap awal akan mampu melahirkan Truk Xcient dan All New Mighty sebanyak 2.000 unit per tahun.
"Persiapan diler pun kit lakukan dengan pembuatan perjanjian yang saling menguntungkan dengan para calon pemilik diler," tambahnya.