TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak sedikit pemilik mobil yang senang memasang kaca film yang mendekati gelap, bahkan sebagian amat gelap, dan membuat orang dari luar sama-sekali tidak bisa melihat suasana dalam kabin atau penumpang yang berada di kabin mobil.
Penggunaan kaca film yang cenderung gelap, selain untuk menurunkan paparan panas berlebih dari sinar UV matahari, juga membantu meningkatkan rasa privasi pemilik mobil yang orang yang menjadi penumpangnya.
Tapi, sebenarnya berapa tingkat kegelapan kaca film yang ideal untuk mobil, baik pada kaca film di bagian depan dan samping?
"Untuk kaca depan, tingkat kegelapan maksimal yang kami rekomendasikan adalah 40 persen saja. Untuk kaca samping maksimal 60 persen saja," kata Jusuf Suseno, National Marketing Manager PT V-Kool Indo Lestari di acara media workshop di Jakarta hari ini, Selasa (27/3/2018).
Dia juga menegaskan, kaca film yang baik adalah yang bisa menolak paparan panas dari sinar UV matahari, bukan kaca film yang mampu menyerap panas.
Di industri kaca film dikenal istilah U Value.
Banyaknya jumlah panas yang merambat melalui satu kaki persegi kaca secara konduksi dalam satu jam, setiap perbedaan satu derajat Fahrenheit. "Semakin kecil U Value, semakin kecil panas yang dirambatkan," sebutnya.
Kaca film R Dye akan menurun drastis kualitasnya dalam waktu yang sangat singkat. Kaca film R Dye bersifat menyerap, tidak menolak panas.
Baca: Sasar Driver Gojek dan Pak Pos, BRI Siapkan Fasilitas Kredit Motor Honda dengan Skema Khusus
Baca: PO Gunung Harta Belanja 6 Bus Maxi Scania dan Mercedes-Benz untuk Remajakan 3 Trayek Bus Malam
V-Kool bermula dari riset Massachusetts Institute of Technology (MIT) akan kebutuhan kaca film transparan yang bisa menghemat energi. Kaca film yang diproduksi mampu menyeleksi paparan panas matahari, mana yang bisa diteruskan ke kabin, dan yang tidak.
Kemudian V-Kool memproduksi kaca film super premium yang dibuat di fasilitas produksi Southwall Technologies di Palo Alto, AS, melalui complex sputter.
Linda Widjaja, Vice President PT V-Kool Indo Lestari mengatakan, kaca film V-Kool memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kaca film kompetitor.
Diantaranya, konstruksi multi layer kaca film yang terdiri dari beberapa lapisan logam menolak panas sinar infra merah. Ini terdapat pada Diamond Series VK 70 dan VK 40.
Selain itu juga diperkuat dengan lapisan logam emas murni untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan serta mampu meneruskan cahaya alami untuk meningkatkan keamanan berkendara.
Kelebihan lainnya, mampu menolak sinar infra red penyebab panas, menolak 99 persen sinar ultra violet dan perlindungan interior kendaraan serta Sun Protector Factor (SPF) 200+, perlindungan pada sinar UV yang berbahaya.
Benefit lainnya pada kaca film ini adalah kemampuan shatter resistance untuk meminimalisasi bahaya pecahan kaca bila terjadi kecelakaan serta kemampuan scratch resistance, lapisan anti gores yang telah melalui uji abrasi ASTM D1044.
Kaca film V-Kool diproduksi menggunakan mesin canggih DC Magnetron yang disebut sebagai satu-satunya mesin di dunia yang mampu melapisi bahan polyester dengan lapisan atom sebanyak minimal 7 lapis metal (multi sputtering technology) tanpa memberikan tampilan efek metal.
Teknologi ini diproduksi di dua tempat, di Dresden (Jerman) dan di Silicon Valley, AS.
"Pemakaian kaca film V-Kool selain meningkatkan keamanan di kabin mobil, juga meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar hingga 3 persen berdasar hasil pengujian," kata Linda Widjaja.