"Tadi sepanjang saya mengamati jalannya training, peserta sudah cukup baik dalam proses instalasinya, dengan kecepatan pemasangan yang juga cukup baik," kata Toshiaki Amada.
Dia menilai, secara garis besar, tingkat keahlian tenaga instaler Indonesia sudah cukup baik, tapi standar keamanan saat pemasangan perlu diperbaiki.
Di Jepang, main kita di after market, justru untuk PDA masih belakangan.
Dia menyebutkan, di bisnis kaca film, menggarap segmen PDI OEM dan after market sebenarnya sangat saling berkaitan karena membantu meningkat branding produk.
"Dengan makin berkembangnya market PDI kita, akan ikut dorong berkembangnya pasar aftermarket kita," sebut Toshiaki Amada.
Wincos menggunakan material kaca film berbeda dari merk kaca film lain.
Jika merk kaca film lain memakai pewarnaan material dan proses pencelupan agar warnanya jadi lebih gelap, Wincos tidak.
"Warna pada kaca film kita sudah sejak dari biji plastiknya, ini membuat tingkat kegelapan kaca film kita lebih awet," kata Toshiaki Amada.
Begitu juga dengan penggunaan lapisan metal. "Jika merk kaca film lain menggunakan lapisan metal untuk anti infra red, kita tidak. Pemakaian bahan metal pada kaca film bisa mengganggu sinyal di ponsel serta menimbulkan korosi yang membuat kualitas warna kaca film menurun," terang Toshiaki Amada.
Keunggulan kaca film Wincos ini didukung pula dengan harga jual yang kompetitif yang diharapkan bisa membuat pasar Wincos di segmen PDI OEM meningkat.
Grade tertinggi kaca film Wincos yang dipasarkan di Indonesia saat ini adalah Wincos Premium dengan tingkat penolakan terhadap panas mencapai 95 persen.