TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar sepeda motor di Indonesia saat ini didominasi oleh produk skutik. Namun selain skutik, model motor yang masih dipasarkan adalah motor bebek.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan model underbone atau bebek hingga Oktober tahun ini sebanyak 424.435 unit.
Angka ini naik dari raihan di periode yang sama tahun lalu sebanyak 415.772 unit. Lantas bagaimana pandangan produsen mengenai pasar motor ini?
Direktur Keuangan PT Astra Honda Motor (AHM) Erik Sadikin mengungkapkan pasar bebek cenderung stagan namun bukan berarti akan hilang.
“Bebek tetap dibutuhkan masyarakat karena kebutuhan fungsional. Motor ini untuk pengantaran barang, makanan dan lainnya masih jadi pilihan,” ucap Erik saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Erik mengungkapkan tahun ini skutik masih mendominasi dengan market share 80 persen.
Baca: Simak Daftar Komplet Harga Motor Bebek di November 2018
Motor sport dan bebek masing-masing berada di bawah 10 persen. Direktur Pemasaran PT AHM Thomas Wijaya beberapa waktu lalu mengungkapkan bebek akan tetap ditawarkan.
Saat ini pasar bebek kebanyakan berada di luar pulau Jawa. “Total pasar memang masih banyak di pulau Jawa. Kalau areanya di luar pulau Jawa. Produk ini masih besar di area perkebunan, memang untuk fungsionalitas,” ucap Thomas.
Baca: PSM Makassar di Puncak Klasemen Disusul Persija Jakarta, Harapan Persib Bandung Juara Pupus
Honda sendiri menawarkan produk bebek dengan model yang cukup banyak. Produk yang menjadi andalan adalah Supra X, Revo, Blade, Supra GTR 150, dan bebek sport Sonic. Tidak lupa produk terbaru Super Cub C125 yang menarik minat para pehobi dengan banderol Rp 55 juta.