TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tesla memutuskan untuk menutup jaringan diler fisik secara bertahap dan hanya akan memasarkan mobil listrik secara online.
Sebagai kecil diler lainnya, akan diubah menjadi sebuah galeri dan pusat informasi.
Melansir Caranddriver.com, CEO Tesla Elon Musk, mengambil langkah ini agar dapat menekan harga jual dari line-up produknya dipasaran. Dengan penutupan diler, diharapkan bisa terjadi efesiensi karena ada beberapa pengeluaran besar yang bisa dipangkas.
"Cara ini memungkinkan kami menurunkan semua harga kendaraan dengan kisaran rata-rata sampai enam persen. Sebagian diler akan dikonversi menjadi galeri, sebagian akan dikenalkan di pusat perbelanjaan," ucap Musk.
Baca: Pergi ke Pernikahan Samuel Wongso Bareng Fifi Lety, Putra Ahok Bertemu Sosok Ini: Ada Ayah Palsuku
Sayangnya, tidak diketahui secara pasti ada berapa jumlah diler Tesla yang beredar saat ini. Berdasarkan data terakhir, Tesla memiliki 102 diler di 23 negara bagian, termasuk California, Florida, dan Washington DC.
Strategi menjual mobil secara daring juga diklaim sebagai langkah mengikuti tren perkembangan dunia, dimana hampir setiap orang saat ini membeli atau memesan barang secara online tanpa harus datang ke toko.
Tidak hanya itu, setelah proses penjualan dialihkan secara online, Musk juga mengatakan tidak akan lagi menawarkan konsumen untuk sesi tes drive. Sebagai gantinya, dia justru menawarkan sistem sewa selama tujuh hari atau 1.000 mil (1.600 km).
"Dengan demikian memungkinkan setiap orang menggunakan Tesla dan menikmati perjalanan darat bersama teman," ucap Musk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hemat Biaya Operasional, Tesla Fokus Jualan Mobil Secara "Online""