Masyarakat harus waspada dengan penjual motor murah.
Hal ini biasa disebut jual motor bodong alias tanpa dilengkapi BPKB dan STNK.
Motor bodong kebanyakan berasal dari hasil curanmor dan dilelang atau dijual di daerah lain.
Ternyata masih banyak yang kerap membeli motor bodong.
Alasannya tentu saja harganya jauh di bawah harga pasaran.
Motor-motor bodong keluaran tahun muda (keluaran baru) biasanya hanya dibanderol Rp 2-Rp 3,5 jutaan.
Jual motor bodong juga sering muncul di media sosial dan jual beli online.
Baca: Dedengkot Curanmor Asal Lampung Tewas Ditembak,Setelah 1 Tahun Jadi Buruan Polda Metro Jaya
"Dijual motor matic baru, STNK olny atau yatim piatu (bodong/ tanpa STNK dan BPKB)".
Bukan cuma motornya yang enggak jelas asal-usulnya, penjualnya pun sama.
Biasanya penjual hanya melayani pembelian via kirim barang atau COD (cash on delivery), hal ini untuk menghindari identitas penjualnya.
Padahal, pembeli motor bodong masuk kategori penadah barang hasil kejahatan.
Para pembeli atau pelaku bisa dijerat dengan hukuman penjara selama 4 tahun.
Dalam pasal 480 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penadahan hal itu sudah diatur dengan jelas.
Belum lagi harus bayar denda Rp 900 ribu yang ditanggung pembeli motor bodong.
Karena itu jangan pernah tergiur harga murah jual-beli motor di sosial media.
Karena biasanya motor-motor tersebut bermasalah dan tersangkut kasus curanmor.
(Motorplus-online.com/Indra Fikri)
Artikel ini telah tayang di Motorplus-online.com dengan judul, "Duh! Polisi Beri Peringatan Jangan Beli Motor Kode 'ST', Kode Apa Tuh?"