Turn off for: Indonesian
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembukaan ajang Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (18/7/2019).
Budi Karya memandang ada hal penting mendukung sektor industri otomotif dalam negeri yang merupakan penghasil devisa dari ekspor.
Satu di antaranya cara meningkatkan ekspor dengan kehadiran pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.
“Adanya pelabuhan Patimban memungkinkan ekspor Indonesia semakin meningkat. Pemerintah menyambut hangat dan sangat mendukung kegiatan industri otomotif,” papat Budi Karya.
saat ini progres pembangunan Pelabuhan Patimban sudah 29 persen. Sedangkan untuk car terminal yang akan beroperasi pertengahan tahun depan progresnya sudah mencapai 35 persen.
Dengan adanya Car Terminal di Pelabuhan Patimban ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok, Jakarta.
Car Terminal Pelabuhan Patimban ini nantinya memiliki kapasitas tampung 250.000 sampai 300.000 kendaraan per tahun.
Data di Kementerian Perindustrian, produksi kendaraan bermotor roda 4 atau lebih periode Januari - Mei 2019 tercatat sebesar 522 ribu unit.
Baca: Gaun-gaun Mewah dan Unik Para Usher Brand Mobil Wah di GIIAS 2019
Penjualan domestik sebesar 422 ribu unit (berasal dari produksi lokal maupun impor) dan ekspor CBU sebesar 115 ribu unit.
Disamping itu, ekspor kendaraan CBU di tahun 2018 mencapai 250 ribu unit dengan pangsa pasar sekitar 80 negara di dunia termasuk 5 negara tujuan utama eksporyaitu Filipina, Saudi Arabia, Jepang, Mexico dan Vietnam.
Adapun pada tahun 2025, Kemenperin menargetkan ekspor kendaraan CBU sebesar 1 juta unit.
"Kami menargetkan 1 juta unit mobil diekspor dari Indonesia pada tahun 2025," ungkap Menperin Airlangga Hartarto.
Untuk mencapai target ekspor 1 juta unit pada tahun 2025, Airlangga mengatakan diperlukan dukungan semua pihak terutama dalam hal peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk melalui implementasi industri 4.0.