TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Mitsubishi Outlander PHEV resmi meluncur di ajang GIIAS 2019.
Mobil hybrid yang punya dua mesin, yaitu pembakaran konvensional (internal combustion engine) dan motor listrik itu dibanderol Rp 1, 289 miliar.
Khusus buat baterai yang merupakan catu daya motor listrik diklaim dapat bertahan dalam jangka 1 dekade alias 10 tahun.
Namun, waktu tersebut tidak mutlak, semua balik ke kebiasan penguna dalam merawat baterai.
Boediarto, Department Head Technical Service Sales and Marketing Division, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), mengatakan, cara mudah merawat baterai ialah tidak membiasakan menggunakan pengisian cepat atau fast charging.
Baca: Banderol Mitsubishi Outlander PHEV Diestimasikan Rp 1 Miliar
"Analogi baterai mobil seperti baterai HP. Kalau sekarang fast charging, yang biasanya timbul apa? Panas. Sebelumnya dijelaskan umur baterai ini terkait dengan panas, jadi kalau makin sering fast charging kemungkinan umurnya lebih pendek," kata Boediarto saat peluncuran di GIIAS 2019.
Kendati demikian Boediarto mengatakan, tidak perlu kuatir, sebab pada dasarnya baterai merupakan komponen yang lama diganti (slow moving).
Biasakan mengisi daya ulang seperti yang disarankan pabrikan. "Disarankan normal charging seperti di rumah, misalnya dari kosong sampai penuh 100 persen bisa tujuh sampai delapan jam. Tapi kalau pakai mode fast charging maksimal hanya 80 persen, tidak boleh dari itu," kata Boediarto.