Anton Jimmi menegaskan, TAM ingin ide-ide kreatif dan benar-benar orisinil dari para developer melaluii ajang ini.
“Pesan utama kegiatan ini, adalah menantang peserta untuk mengeksplorasi potensi diri mereka, untuk meraih peluang di era industri 4.0,” kata Anton Jimmi Suwandy.
"Dalam kondisi seperti sekarang semua perusahaan harus menjadi perusahaan teknologi. Nantinya mobil akan terkoneksi. Kita sudah punya perusahaan sharing ride. Ke depan akan jadi era yang benar-enar baru buat kita," bebernya.
"Kita di Toyota ingin jadi mobility company, memberikan solusi kepada orang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Segmen konsumen mobil Toyota kita dari anak muda kita makin banyak. Keinginan anak muda untuk membeli mobil sangat besar. Kita sangat berharap ide ide yang muncul di program ini," imbuhnya.
Dia menambahkan, tahun ini Toyota sukses meluncurkan chatbot Tara. "Data yang kita dapatkan di Tara ini ternyata bisa kita gunakan untuk feedback. Karena ini artificial intelligence, kita bisa belajar tentang konsen konsumen kita pada merk Toyota. Kita nanti akan mengeksekusi bersama sama ide ide yang muncul bersama programmer," ungkap Anton.
Rama Aditya menambahkan, menjadi keniscayaan, teknologi akan merambah ke seluruh industri. "Pengembangan-pengembangan ini bisa dielaborasi Toyota. Event Hackathon ini bisa menjadi terobosan ke depannya," kata dia.
Rama Mamuaya menambahkan, untuk ikut event ini calon peserta harus mendaftar. "Ide-ide yang masuk kita filter berdasarkan skill dan yang menarik serta out of the box dengan skill coding-nya yang bagus, itu yang kita akan ambil," jelasnya.
"Tujuan Toyota berkolaborasi dengan teman teman developer ini untuk di kolaborasi kan dengan bisnis Toyota. Lewat event ini, Toyota perusahaan pertama di Indonesia yang bikin hackathon," tandas Rama Mamuaya.