"Nusa kami bangun untuk menjadikan suatu titik baru dari industri otomotif yang didirikan oleh dua anak bangsa Indonesia untuk menjelajahi Dunia,” imbuh Domex Mandey.
Beda dengan Domex, Tomi Gunawan dikenal sebagai sosok yang cukup senior di dunia otomotif dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dengan mengelola bengkel sejak 1995 dan menjadi bengkel besar.
Bengkel Tomi Airbrush miliknya cukup menjadi acuan dalam dunia modifikasi otomotif khususnya airbrush.
Pemilik mobil-mobil mewah dari supercar dan hypercar selalu menjadi pelanggan dari bengkel Tomi Airbrush, melihat Mclaren, Rolls Royce, Ferrari, Lamborghini di bengkel Tomi Airbrush sudah tidak asing nongol di bengkel tersebut.
Baca juga: Bawa Mesin Anyar, Inilah Line Up Model Harley Davidson Terbaru 2022 yang Meluncur di Indonesia
Menurut Tomi, industri otomotif berada di puncak perubahan besar yang mengandalkan penggerak listrik. "Kami percaya bukan hanya produk dan teknologi yang harus berubah, tetapi bagaimana orang menggunakan produk ini dan seluruh pengalaman mengendara yang berbeda," ujarnya.
"Keterbatasan kami menjadikan semangat untuk menjadi lebih, mungkin sekarang tidak menjadikannya tercepat atau terhemat, tapi kami lebih bersemangat mengembangkan sebuah produk inovasi yang sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin,” kata dia.
Turut bergabung di Nusa adalah Erwin Chairudin yang duduk sebagai Chief Marketing Officer. Sosok yang sudah tidak asing lagi di industri otomotif khususnya modifikasi, sosok yang sangat dikenal karena terlibat menjadi juri dalam berbagai macam ajang modifikasi otomotif di Tanah Air.
Tomi menuturkan, proses pengembangan Nusa di mulai di awal 2020, tetapi ide, riset serta mencari talenta-talenta muda yang bisa terlibat di dalamnya, kurang lebih sudah di gagas lebih dari 5 tahun.
Mereka memutuskan menamaiNusa, karena kedua pendirinya ingin kendaraan motor listrik ini bisa dikenal dengan merek Indonesia dengan kedua pendirinya dari Indonesia. "Nusa yang memiliki arti Tanah Air, karena di Indonesia kami memulai dan menaklukan dunia adalah tantangan berikutnya," ujar Domex.
Soal alasan mereka memilih meluncurkan motor sport dibandingkan motor bebek, Domex menyatakan, pemain motor listrik bebek tergolong banyak alias hampir red ocean. Pihaknya lebih memilih untuk membikin pasar niche kami sendiri di kategori premium seperti Tesla tapi kendaraan roda dua.
"Motor bebek yang banyak beredar di Indonesia juga tergolong whitelabel, kami bersyukur dengan keterbatasan kami, bisa membangun semuanya dari nol dengan talenta-talenta dalam negeri,"ujarnya.
Dengan spesifikasi dari Nusa K_Series (Khatulistiwa), motor ini bisa dibilang sebagai motor listrik tercepat di Asia Tenggara. Untuk spesifikasi memang masih akan difinalisasi sampai melewati proses homologasi, tapi sejauh ini sudah 80% di finalisasi.
Dikerjakan Lokal
Domex mengatakan, motor yang dihasilkan Nusa dikerjakan oleh talenta-talenta dalam negeri dan hampir semua komponen kami usahakan di produksi di dalam negeri, dari desain chassis dan komponen lainnya.