Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI – Pemerintah China akan memperpanjang subsidi mobil listrik (EV) demi memacu penjualan mobil baru dan pertumbuhan ekonomi di negaranya.
Subsidi untuk kendaraan listrik di China akan berakhir tahun ini, tetapi Kementerian Informasi dan Teknologi Industri, sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan subsidi hingga tahun 2023.
Menurut Northcarolinatime.com, Senin (23/5/2022), Pemerintah China belum merinci seberapa murah dan kendaraan listrik mana yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi tersebut.
Salah satu langkah yang direncanakan adalah mengurangi pajak sebesar 10 persen yang direncanakan untuk pembelian kendaraan listrik.
China secara bertahap akan menghentikan skema subsidi untuk kendaraan listrik, akan tetapi pandemi Covid-19 membuat pemerintah akhirnya memperpanjang skema subsidi tersebut.
Reuters mencatat lebih dari 100 miliar yuan atau sekitar 14,8 miliar dolar AS subsidi telah diberikan kepada pembeli kendaraan energi baru (NEV) di China sejak 2009.
Baca juga: Kymco akan Luncurkan Skuter Listrik Ionex di Italia
Sementara itu, data dari China Automobile Manufacturers Association (CAAM) menunjukkan selama April, penjualan mobil energi baru naik 45 persen tahun ke tahun menjadi 299.000 unit NEV.
Baca juga: Hyundai Berencana Bangun Pabrik Baterai dan Mobil Listrik di Amerika Serikat
Sedangkan pada bulan Maret, tingkat pertumbuhannya cenderung lebih lambat karena beberapa kota di China melakukan penguncian wilayah akibat kasus Covid-19 yang meningkat.
Total penjualan NEV di China bulan lalu turun hampir 48 persen dari April 2021, sehingga CAAM mendesak pemerintah untuk memberikan bantuan tambahan kepada industri kendaraan listrik.