Rugi bersih dipangkas 49 persen menjadi Rp 3,64 miliar dari kuartal I 2021 rugi Rp 7,12 miliar.
"Pendapatan terbesar LRNA masih dari Bus AKAP Rp 15,08 miliar, naik dari Rp 14,73 miliar, disusul Shuttle Bus Rp 778,50 juta, Bus AKAP Jarak Pendek Rp 749,93 juta, dan Bus Angkutan Bandara yang naik menjadi Rp 611,44 juta dari Rp 485,32 juta," katanya.
Dari sisi aset sepanjang kuartal 1 tercatat Rp 241,48 miliar dari Desember 2021 sebesar Rp 239,33 miliar, kewajiban Rp 53,09 miliar dari ekuitas Rp 188,39 miliar sehingga rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) yakni 0,28 kali.
Bisnis AKAP Lorena memiliki 20 rute di antaranya Pekanbaru, Bukit Tinggi, Padang, Bandar Lampung, Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya hingga Madura.
Armada AKAP terdiri dari Double Decker MB2542 (12 unit), Super Executive Class (12), Executive Class (85), VIP Class (8), Business Class 1 (15), Business Class 2 (22) dan Medium Bus (2).
Armada lainnya yakni TransJabodetabek Reguler (22), Jabodetabek Residence Connection (12), Jabodetabek Airport Connection (18), dan Shuttle Bus.