Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memastikan bahwa dirinya akan menghadiri acara Detroit Auto Show atau pameran otomotif terbesar di kota Detroit, Amerika Serikat pada akhir bulan ini.
"Saya akan berada di sana (Detroit). Saya menyukai otomotif seperti yang Anda perhatikan," kata Biden di sebuah acara.
Pada hari Jumat (2/9), Departemen Perdagangan AS telah menginvestasikan 52,2 juta dolar AS untuk program regional Detroit yang disebut "Global Epicenter of Mobility", guna membantu transisi sektor otomotif Michigan ke kendaraan listrik (EV) dan kendaraan otonom.
"Prospek kawasan Detroit terancam oleh meningkatnya persaingan global di pasar kendaraan listrik dan otonom, oleh laju inovasi yang cepat dalam solusi mobilitas baru dan oleh tenaga kerja yang menua, yang juga membutuhkan pelatihan ulang terus-menerus.” kata Departemen tersebut.
Baca juga: Empat Low MPV Paling Banyak Dipesan Pengunjung GIIAS 2022, Stargazer Mendominasi
Dilansir dari Reuters, Senin (5/9/2022) pameran mobil Detroit bulan ini akan menjadi yang pertama kalinya diadakan sejak 2019. Pameran yang dibuka untuk umum dari 17 September hingga 25 September ini diharapkan akan fokus pada EV.
Biden menginginkan setidaknya 50 persen kendaraan baru yang dijual pada tahun 2030 menjadi hibrida listrik atau listrik plug-in.
Ketika menjabat sebagai wakil presiden dalam pemerintahan Obama, Biden menghadiri pameran mobil Detroit dan merupakan pendukung kuat dana talangan General Motors dan Chrysler 2008-09, yang sekarang menjadi bagian dari Stellantis NV.
Di sisi lain, para produsen baterai EV saat ini tengah mengincar AS untuk dijadikan lokasi produksi baterainya, karena negara tersebut menerapkan peraturan yang lebih ketat dan memperketat kelayakan kredit pajak.
Awal pekan kemarin, Honda mengatakan bahwa pihaknya akan membangun pabrik baterai lithium-ion baru senilai 4,4 miliar dolar AS untuk kendaraan listrik di Amerika Serikat dengan pemasok baterai Korea LG Energy Solution.
Selain itu, Toyota juga berencana meningkatkan investasinya senilai 3,8 miliar dolar AS untuk mendirikan fasilitas manufaktur baterai EV di Amerika Serikat.