Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, HANOVER – Scania, perusahaan otomotif yang berbasis di Swedia, berencana untuk mendekarbonisasi kendaraan kelas beratnya.

Scania mengharapkan dapat menjual sekitar 50 persen kendaraannya yang sudah bertenaga listrik pada 2030 mendatang.

Di ajang IAA Transportation 2022, Scania menampilkan empat belas kendaraan kelas berat seperti truk yang sebagian sudah bertenaga listrik.

Baca juga: Scania Kenalkan Truk Listrik Tipe Traktor dan Rigid, Diproduksi Massal Mulai 2023

“Dalam perjalanan elektrifikasi kami, kami meninggalkan batas kota dan menuju jalan raya antarkota. Kami baru-baru ini mengirimkan truk listrik ke pelanggan di Swedia utara. Dan itu adalah bukti nyata bahwa kami sekarang dapat menggemparkan semua aplikasi transportasi berat,” kata Christian Levin, CEO Scania Group.

Untuk mendukung transportasi jarak jauh, Scania saat ini sedang mempersiapkan pengisian megawatt untuk mengisi daya truk listriknya.

“Saat kami meningkatkan kendaraan dengan nol emisi knalpot, kami semakin fokus pada sumber emisi lainnya. Scania sekali lagi menunjukkan caranya dengan menetapkan target dekarbonisasi rantai pasokan paling ambisius di industri kami,” kata Levin.

Selain itu, Scania juga memperkenalkan powertrain baru untuk mesin pembakaran. Powertrain baru itu diklaim dapat menghemat bahan bakar hingga 8 persen.

“Dengan ini kami dapat memenuhi target dekarbonisasi kami dan menciptakan nilai bagi pelanggan kami. Powertrain baru ini akan didemonstrasikan di beberapa kendaraan di IAA,” ujar Levin.

Baca juga: Mesin Scania K410lB, Bertenaga Namun Tetap Hemat

“Ke depan, kami menawarkan solusi turnkey total untuk pelanggan truk listrik kami. Solusi yang terukur untuk masa depan. Tidak ada lagi alasan untuk tidak memulai transisi ke kendaraan tanpa emisi,” tutup Levin.