Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perindustrian berupaya terus mensosialisasikan dan mengedukasi penggunaan kendaraan listrik agar ada pertumbuhan populasi penggunaannya.
"Saat ini, sosialiasi dan edukasi menjadi salah satu yang sangat penting, misalnya terkait dengan dampak positif bagi ekonomi dan lingkungan serta kenyamanan pakai motor listrik," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan kunjungan kerja di PT Triangle Motorindo (Viar Motor) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/10/2022).
Pendalaman struktur industri, khususnya sepeda motor listrik terus dilakukan. Hal ini untuk mencapai target pemerintah 2 juta motor listrik dapat beroperasi di jalanan Indonesia di tahun 2025.
"Kami terus melakukan pendalaman terkait dengan industri kendaraan electric vehicle, baik itu untuk kendaraan roda empat maupun roda dua. Khusus untuk roda dua, ada target dari Bapak Presiden dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bisa segera memproduksi dua juta unit pada 2025," ungkap Agus.
Baca juga: Sony dan Honda Bakal Garap Mobil Listrik Premium, Siap Meluncur pada 2026
Menperin optimistis, target tersebut bisa tercapai dalam waktu dekat karena saat ini total kapasitas produksi sepeda motor listrik mencapai 1 juta unit per-tahun yang ditopang dari 35 produsen otomotif.
Hal ini untuk mencapai target pemerintah untuk Indonesia menurunkan emisi sebanyak 29 persen di 2030 dan mencapai target emisi nol atau net zero emission pada 2060.
Selain itu, Agus meminta produsen kendaraan listrik untuk terus mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Pengoptimalan nilai komponen lokal ini dapat meningkatkan potensi pasar kendaraan akibat diterbitkannya Inpres No 7 Tahun 2022," imbuhnya.
General Manager Viar Motor Dimas Tommy Radityo, mengutarakan pabrik Viar berdiri sejak tahun 2000 berlokasi di Kawasan Terboyo.
"Seiring dengan semakin berkembangnya bisnis usaha Viar Motor, perusahaan melakukan relokasi ke Kawasan Industri BSB pada Maret 2011 untuk meningkatkan sistem produksi, kapasitas produksi dan kualitas produksi," ucap Dimas.