Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong pertumbuhan pengguna kendaraan listrik di Tanah Air, termasuk meminta kementerian dan lembaga untuk menggunakan mobil maupun motor listrik sebagai sarana operasional.
Sayangnya, menurut data Korlantas Polri, kendaraan listrik yang beroperasi di jalanan Indonesia hingga September 2022 baru mencapai 23.000 unit.
Guna mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik Pengamat Otomotif sekaligus Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu, mengatakan infrastruktur dan peralihan pembangkit listrik diperlukan.
Baca juga: VinFast akan Tarik Kembali 730 Mobil Listrik VF e34 Akibat Kesalahan Sensor pada Sistem Airbag
"Indonesia harus segera menata ulang dan membangun infrastruktur pendukung EV (Electric Vehicle). PLN harus segera dikembangkan menjadi penghasil listrik dengan sumber-sumber energi terbarukan dan bersih secara berkelanjutan dengan cepat. Program ini juga sangat mendesak, adalah tidak benar jika sumber penghasil energi untuk kendaraan bebas polusi ini malah jadi sumber penghasil polusi itu sendiri," tutur Yannes kepada Tribunnews.com, Senin (17/10/2022).
Selanjutnya, insentif untuk kepemilikan kendaraan listrik juga diperlukan, terlebih harga baterai ini yang membuat harga sepeda motor listrik maupun mobil listrik melambung tinggi.
"Insentif yang paling pas untuk masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia adalah membuat biaya pembelian dan/atau kepemilikan kendaraan listrik menjadi murah. Caranya, dengan memberikan insentif pada kepemilikan baterai, komponen yang membuat harga kendaraan ini melonjak hingga 50 persen dari harga umum kendaraan sejenis yang dikenal masyarakat," jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah wajib membuat harga jual EV terjangkau agar masyarakat mampu membelinya.
Baca juga: Antsipasi Krisis Energi, Holding BUMN Industri Pertambangan Kebut Program Kendaraan Listrik
"Tidak benar jika membebankan semuanya kepada masyarakat. Pemerintah harus jadi role model, harus jadi contoh dan harus jadi motor penggeraknya at all cost," ungkap Yannes.