Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Stellantis menjalin kemitraan dengan Hon Hai Technology Group, lebih dikenal sebagai Foxconn, untuk mendirikan perusahaan patungan SiliconAuto.
SiliconAuto akan memproduksi chip semikonduktor yang mengoperasikan semua fitur canggih dan dikendalikan komputer dari mobil modern, termasuk EV.
Perusahaan ini akan mulai menyediakan chip pada tahun 2026 dan alokasi awal akan diberikan untuk Stellantis, Foxconn dan perusahaan lain, termasuk STLA Brain yang merupakan arsitektur listrik atau elektronik dan perangkat lunak pabrikan mobil.
Baca juga: Kemenperin Dorong Volkswagen dan Stellantis Bangun Pabrik Kendaraan Listrik Termasuk Baterai di RI
Chief Technology Officer Stellantis Ned Curic, menyampaikan Stellantis akan mendapat manfaat dari pasokan komponen esensial yang kuat, yang sangat penting untuk mendorong transformasi produk yang cepat dan terdefinisi perangkat lunak.
"Tujuan kami adalah untuk membangun kendaraan yang secara mulus terhubung dengan kehidupan sehari-hari pelanggan kami dan memberikan kemampuan terdepan dikelasnya bertahun-tahun setelah mereka meninggalkan jalur perakitan. Dengan usaha patungan ini, kami dapat menciptakan inovasi yang dibangun khusus dengan kemitraan yang efisien," tutur Curic dikutip dari Carscoops, Kamis (13/7/2023).
SiliconAuto akan berkantor pusat di Belanda dan memiliki tim manajemen dengan eksekutif dari Stellantis dan Foxconn.
Kedua perusahaan pertama kali mencapai kesepakatan membuat Joint Venture pada Desember 2021, untuk mengembangkan chip semikonduktor yang akan digunakan pada produksi otomotif.
"Kami menantikan masa depan mobilitas EV yang luar biasa, yang didukung oleh kemampuan integrasi vertikal dan sumber daya yang diamankan SiliconAuto untuk mitra kami. Energi kolaboratif akan mendorong pelanggan kami untuk menjadi lebih kompetitif," ungkap Chief Product Officer Foxconn Jerry Hsiao.
Baca juga: Tesla dan BYD Jadi Mobil Listrik Terlaris di Dunia
Stellantis memiliki ambisi besar untuk era listrik. Perusahaan menghabiskan lebih dari 30 miliar Euro untuk investasi elektrifikasi global.
Selain itu, perusahaan menargetkan 50 persen truk penumpang dan truk ringan yang dijualnya di AS menjadi full listrik pada tahun 2030.
Pada skala global, Stellantis juga berencana untuk menjual lima juta BEV pada tahun 2030 dan pada tahun yang sama, berharap dapat mengurangi emisi karbonnya hingga 50 persen.