News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Subsidi Motor Listrik Sepi Peminat, Luhut Minta Cepat Dicairkan

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pameran motor listrik dalam serangkaian acara Projek D Vol 2 di De Tjolomadoe 5-6 Agustus 2023.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta subsidi pembelian motor listrik sebesar Rp 7 juta segera disalurkan cepat demi menarik minat masyarakat memanfaatkan program ini.

"Sekarang oleh Pak Rachmat lagi dikejar lagi supaya subsidinya itu bisa datang keluar dengan cepat," kata Luhut dikutip melalui akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, dikutip Sabtu (13/1/2024).

Menurut Luhut, percepatan penyaluran subsidi motor listrik ini memicu perputaran uang dengan cepat sehingga dampaknya juga dirasakan oleh masyarakat.

"Masyarakat yang mau convert sepeda motornya itu juga bisa lebih menarik buat mereka, dan tentu juga perputaran uang itu bisa jalan. Karena orang kalau terlalu lama duit yang enggak dibayarkan juga kan repot," jelasnya.

Mengutip laman SISAPIRa pada Sabtu (13/1), sisa kuota subsidi motor listrik bagi masyarakat masih sebanyak 589.414 kuota. Sementara realisasi yang sudah tersalurkan di tahun 2023 sebanyak 11.532 kuota.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah akan tetap melanjutkan program pemberian insentif kendaran listrik ini di tahun 2024, terutama insentif untuk pembelian motor listrik.

Isyarat tersebut disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimudin.

Baca juga: Aturan Sudah Diubah Tetap Sepi Peminat, Insentif Motor Listrik Dilanjutkan ke Tahun 2024

Dia mengatakan, besaran insentif kendaraan listrik yang akan berlaku di 2024 masih akan sama dengan jumlah insentif pada tahun ini, yakni Rp 7 juta per motor untuk setiap NIK KTP.

"Saat ini sampai 2024 besaran insentifnya masih mirip. Khususnya untuk motor. Paling enggak untuk motor baru, besarannya Rp 7 juta per motor. Nanti kita lihat lagi," kata Rachmat kepada media di Jakarta, Jumat, 10 November 2023.

Baca juga: Program Konversi Sepi Peminat, Pengamat Sarankan Ubah ke Metode Tukar Tambah

Rachmat mengklaim insentif untuk konversi ke motor listrik dari motor konvensional, saat ini menjadi yang paling diminati masyarakat. Namun diakuinya biaya untuk konversi ke motor listrik masih cukup mahal jika dibandingkan membeli motor listrik baru.

"Kita akan lihat lagi terus apa yang bisa kita lakukan. Kita evaluasi. Ibaratnya, nanti orang bisa tergerak dengan biaya minimun, meski mungkin baterainya sifatnya tidak bisa dimiliki, kita liat berbagai opsi," ujar Rachmat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini