Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis mobil bekas menghadapi banyak tantangan di 2024, diantaranya insentif mobil listrik dan rencana perluasan ke jenis hybrid.
Dua kebijakan ini membuat harga mobil baru akan lebih murah dan bersaing dari harga-harga mobil bekas yang dijajakan oleh showroom.
Meski begitu, bisnis mobil bekas diproyeksi bisa tetap tumbuh dari tahun sebelumnya. Pemilu yang kondusif satu diantaranya.
Baca juga: Insentif Mobil Listrik Pengaruhi Bisnis Mobil Bekas Tahun 2024
Owner Showroom Indigo Auto Yudy Budiman, memprediksi bisnis mobil bekas tahun 2024 akan tumbuh di angka 10-20 persen.
"Dari pengamatan kami dan data kami, kami optimis tahun ini bisnis bisa tumbuh di 10-20 persen. Kita melihat di tahun 2023 itu banyak yang wait and see. Sekarang pelanggan sudah bisa melihat hasilnya dari pemilu dan kondusif, ini membuat market menjadi positif," tutur Yudy saat mengisi Talk Show Geliat Bisnis Mobil Bekas, di Studio Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Selain itu, semakin banyaknya pilihan produk dari berbagai segmen baru bisa memicu pertumbuhan bisnis mobil bekas tahun ini, sebab konsumen jadi lebih mudah memutuskan budget mereka.
Kemudian, faktor pendongkrak lain ialah datangnya momen Lebaran di awal tahun 2024. Dimana saat momen ini permintaan terhadap mobkas meningkat.
"Yang terjadi pada market setiap menjelang lebaran itu naiknya cukup signifikan," ujar Yudy.