News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pasar Mobil Baru Sedang Lesu, Bisnis Mobkas Caroline Tetap Cuan

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Showroom mobil bekas Caroline.id yang merupakan flagship store kedua di Southcity Hive, Tangerang Selatan.

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar otomotif nasional di semester I 2024 ini sedang lesu. Penjualan mobil baru yang diharapkan bisa lebih tinggi dibanding di 2023 ternyata malah lesu. Penjualan mobil baru malah turun cukup tajam.

Data Gaikindo menunjukkan, selama Januari-April 2024 penjualan ritel mobil baru berbagai merek dari dealer ke konsumen, ambles 14,8 persen secara tahunan atau year on year dibanding periode sama di 2023.

Di kuartal I 2024 volume penjualan hanya sebanyak 289.551 unit, sementara di Januari-April 2023 terjual 339.954 unit.

Penjualan wholesales dari pabrik ke dealer juga merosot. Selama Januari - April 2024 hanya sebanyak 263.706 unit atau turun 22,8 persen yoy. Sementara di periode sama di Januari-April 2023 penjualan wholesales mencapai 341.582 unit.

Baca juga: Lima Penyebab Penjualan Mobil Lesu Darah di Januari-April 2024 Menurut Bos Gaikindo

Lesunya penjualan mobil baru antara lain karena faktor politik seperti Pemilu 2024 yang membuat banyak pebisnis menunda ekspansi usaha termasuk menunda pembelian kendaraan baru.

Fenomena menarik justru terjadi di bisnis mobil bekas. Di tengah lesunya penjualan mobil baru, penjualan mobil bekas malah cuan.

Seperti terlihat di bisnis mobil bekas Caroline.id. Perusahaan di bawah bendera PT Autopedia Sukses Lestari Tbk ini malah membukukan kinerja positif di kuartal I 2024.

Data penjualan mereka menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya.

Hingga akhir tahun 2023, Caroline berhasil menjual 3.135 unit mobil bekas atau naik sebesar 26,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Di tahun 2024, Caroline menargetkan penjualan mobil bekas berbagai tipe dan tahun pembuatan sebanyak 3.654 unit.

Apa rahasia sukses penjualan mobil bekas di platform Caroline?

Jany Candra, CEO PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. mengatakan, pihaknya berupaya menjaga kepercayaan pasar dengan memberikan dukungan garansi 7G+.

Garansi ini memberikan perlindungan yang komprehensif, termasuk jaminan atas spare part utama selama 1 tahun.

Sebelum ditaruh di showroom, mobil bekas yang telah diakuisisi dari penjual tim inspector Caroline melakukan inspeksi 150 titik di kendaraan yang mencakup pengecekan diseluruh area mobil, mulai dari interior, eksterior, mesin, hingga bagian-bagian terkecil.

"Tujuannya demi mengetahui kondisi mobil agar mobil tersebut benar-benar layak dijual kembali ke konsumen dan terbebas dari risiko bekas terendam banjir, bekas kecelakaan besar, manipulasi odometer, hingga dokumen palsu," kata Jani Chandra di acara Talkshow 'Terus Berinovasi, Kunci Sukses Caroline.id di Tengah Tantangan Pasar Mobil Bekas' di kawasan Southcity Hive, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa, 28 Mei 2024.

Vendri Iskar, Central Operation Head Caroline.id mengatakan, setelah selesai proses inspeksi, mobil memasuki proses rekondisi yang dilakukan di Recondition Center untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

Misalnya, pengecatan ulang pada bagian body yang mengalami baret. Setelah perbaikan pada interior dan eksterior, proses selanjutnya adalah melakukan inspeksi pada bagian mesin dan kaki-kaki guna melakukan perbaikan jika ditemukan adanya kerusakan.

"Setiap akan membeli mobil bekas, yang kerap ditakutkan konsumen adalah kondisi mobil, juga soal kesesuaian dokumen kendaraan dengan yang tertera di kendaraan," ujar Vendri Iskar.

Vendri mengatakan, perusahaannya menjalin kerja sama dnegan partner untuk rekondisi kendaraan di atas lahan seluas 42 ribu meter berkapasutas 11 ribu unit per bulan agar proses pengerjaannya cepat.

Mobil kemudian dibawa ke tahapan general repair untuk proses ganti oli dan filter oli. Lalu ke tahapan quality control dilanjutkan ke tahapan final control sampai mobil siap dipasarkan.

"Semua tahapan ini membuat kami berani memberikan garansi buyback bahwa mobil ini siap digunakan. Bukan mobil bukan bekas banjir atau bekas tabrak. Juga, garansi mesin rem, elektrikal, mesin, serta transmisi demi memastikan selama 1 tahun ke depan konsumen aman saat menggunakan mobil yang mereka beli dari kami," bebernya.

Vendri menambahkan, garansi ini bisa diperpanjang lagi di tahun kedua, kami akan tawarkan ke konsumen apakah ingin dipeepanjang.

Pasar Mobil Bekas Masih Terbuka Lebar Meski Persaingan Makin Ketat

Menyikapi ketatnya persaingan pasar mobil bekas ditandai dengan masuknya pemain baru dan konsolidasi bisnis yang dilakukan pemain lama yang terafliasi dengan agen pemegang merek (APM) besar, Jani Chandra mengatakan, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri.

Pihaknya malah berterima kasih dengan semakin ketatnya kompetisi di bisnis ini. "Kami berbisnis mobil bekas dari offline ke online. Kompetisi mobil bekas yang makin ketat bagi kami justru sanagt membantu karena turut mengedukasi ke konsumen," kata Jani Chandra.

Dia menegaskan, peluang bisnis mobil bekas offline to online di Indonesia masih sangat besar. "Kompetisi kami dengan beebrapa pemain akan membuat inovasi yang lebih baik untuk customer," ujar Jani Chandra.

Pengamat otomotif Yuniadi Haksono membenarkan, peluang pasar mobil bekas masih terbuka lebar meski pemain makin banyak.

"Peluang pasar mobil bekas sangat besar di Indonesua karwna rasio kepemilikan mobil per penduduk di Indonesia saat ini masih rendah. Yakni 99 mobil per 1000 penduduk. Bandingkan dengan Malaysia yang perbandingannya sudah 489 mobil per 1000 penduduk," ujarnya.

Dia juga mengatakan, persaingan ketat mobil bekas menjadi tantangan bagi showroom konvensional.

"Karena banyak yang sudah mengadopsi digital, showroom mobil bekas konvensional harus berubah. Misalnya mulai menggunakan media sosial seperti Instagram, marketplace, maupun membuat aplikasi sendiri," ujarnya.

Baca juga: Indigo Auto Proyeksi Pasar Mobil Bekas Tumbuh Hingga 20 Persen di 2024

Dia menambahkan, syarat lolos uji emisi yang makin ketat oleh pemerintah juga jadi tantangan jual mobil bekas. "Konsumen yang makin jeli membandingkan mobil juga jadi tantangan, karena itu kualitas layanan oleh showroom mobil bekas harus semakin baik," tegasnya.

Jani mengatakan, karena pasar mobil bekas yang masih terbuka lebar, pihaknya akan terus melakukan ekspansi cabang secara bertahap.

Bulan Mei ini, Caroline membuka 2 cabang baru di Jl. Raya Klari No. 38-10, Karawang, serta cabang flagship store di Jl. Raya SouthCity Utara Lot 1.1, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, berkapasitas 40 mobil.

Saat ini, Caroline memiliki 11 jaringan cabang yang tersebar di Jabodetabek, Karawang, dan Cimahi, dengan target hingga akhir tahun 2024 dapat membuka lebih dari 20 cabang yang tersebar di lokasi-lokasi baru, seperti Cibubur, Bandung, dan Tambun (Bekasi).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini