Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ekspor mobil Indonesia hingga Juni 2024 hanya mencapai 2,78 miliar dolar AS, turun jika dibandingkan periode sama di 2023 sebesar 2,97 miliar dolar AS.
"Pada Januari sampai dengan Juni 2024 sedikit lebih rendah peningkatannya dibanding dengan periode yang sama pada tahun lalu," kata Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam Rilis BPS, Senin (15/7/2024).
Amalia menyatakan, kinerja ekspor mobil Indonesia ini mencakup sekitar 2,4 persen dari total ekspor nonmigas sepanjang Januari hingga Juni 2024.
Filipina merupakan negara tujuan utama ekspor mobil Indonesia dengan share mencapai 27,64 persen disusul Vietnam sebesar 16,17 persen dan Arab Saudi 15,52 persen.
Kemudian ke Meksiko 10,53 persen, Uni Emirat Arab 5,46 persen, dan negara lainnnya 24,68 persen.
"Filipina merupakan negara tujuan utama yang mencakup 27,64 persen dari total nilai ekspor mobil dari Indonesia atau sekitar 1 dari 4 mobil yang diekspor dari Indonesia ini dikirim ke Filipina," jelas Amalia.
Diketahui kinerja ekspor Indonesia pada Juni 2024 sebesar 20,84 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau mengalami penurunan 6,65 persen dibandingkan kinerja ekspor kendaraan di bulan Mei senilai 22,33 miliar dolar AS.
Total nilai ekspor mengalami penurunan secara bulanan. Penurunan ini didorong oleh komoditas non migas.
Baca juga: Gaikindo Sebut Australia Pasar Potensial Ekspor Kendaraan Komersial Besar
"Nilai ekspor migas tercatat 1,23 miliar dolar AS turun 13,24 persen. Nilai ekspor non migas turun 6,20 persen menjadi 19,61 miliar dolar AS," kata Amalia.