Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Insentif mobil hybrid tengah dinantikan banyak pihak, selain mengurangi emisi juga diyakini bisa mendongkrak penjualan mobil baru.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan saat ini pemerintah tengah melakukan penghitungan besaran insentif.
"Insentif setiap hari kita coba hitung dan diskusikan internal pemerintah," kata Agus usai menemani Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka GIIAS 2024, ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (18/7/2024).
Menperin menambahkan, saat ini pihaknya tengah memberikan usulan skema yang tepat untuk insentif tersebut.
"Kita akan usulkan khususnya untuk hybrid kepada kementerian terkait dalam hal ini Kementerian Keuangan," imbuhnya.
Melansir Electric Vehicle Association of Thailand (EVAT), penjualan mobil hybrid di Negeri Gajah Putih pada periode Januari - Maret 2023 mencapai 38.410 unit. Sedangkan pada periode yang sama Indonesia hanya menjual 6.418 mobil hybrid.
Plt Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Putu Juli Ardika, mengatakan hingga saat ini pemerintah sedang mempertimbangkan pemberian insentif mobil hybrid dengan berbagai skema, termasuk potongan PPnBM.
Baca juga: Dirjen ILMATE: Insentif Mobil Hybrid Bisa Lewat Skema Diskon PPnBM, Sekarang Baru Wacana
"Kita harapkan seperti itu ya. Untuk sekarang baru wacana. Nanti kita coba dorong supaya minimal bisa diharmonisasi, agar kita tidak kalah jauh dari Thailand," tutur Putu saat Ground Breaking pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat, Senin (15/7/2024).