Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Setelah sukses dengan debut mobil listrik pertamanya SU7, produsen ponsel pintar Xiaomi diketahui semakin agresif menggarap pasar kendaraan listrik.
Grup teknologi Tiongkok ini telah mulai membangun pabrik kendaraan listrik keduanya di Beijing, China.
Xiaomi mengakuisisi lahan tersebut pada tanggal 25 Juli dan memulai proyek tersebut keesokan harinya, menurut dokumen yang dirilis oleh Kota Beijing, dilansir dari Nikkei Asia.
Saat ini, konstruksi sedang berlangsung di sebelah pabrik EV pertama perusahaan. Xiaomi mengakuisisi sekitar 530.000 meter persegi lahan untuk pabrik EV keduanya dengan biaya sekitar 840 juta yuan atau sekitar Rp 1,8 triliun dalam kurs rupiah saat ini.
Lahan tersebut rencananya akan memiliki tiga gedung produksi, sayangnya Xiaomi tidak mengungkapkan rencana kapasitas produksinya.
Strategi penambahan kapasitas produksi ini menyusul debut model EV pertama mereka yang bernama SU7, yang mulai dipasarkan pada bulan Maret.
Xiaomi SU7 telah menarik perhatian dengan desain dan fiturnya yang ramping, seperti konektivitas yang mudah dengan ponsel Xiaomi, menurut perusahaan.
Selama laporan pendapatan bulan Mei, Xiaomi menaikkan target pengiriman tahunan SU7 menjadi 120.000 kendaraan.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka telah beralih ke produksi shift ganda yang dimulai pada bulan Juni untuk mempercepat pengiriman SU7 ke konsumen.