Produsen mobil Tiongkok semakin mencari ekspansi ke luar negeri, karena mereka bergulat dengan masalah kelebihan kapasitas yang semakin parah akibat melemahnya permintaan di Tiongkok yang telah menyebabkan perang harga yang berkepanjangan dan brutal.
Upaya mereka untuk meningkatkan penjualan di pasar otomotif utama seperti Eropa dan Amerika Serikat juga membuahkan tarif kendaraan listrik yang lebih tinggi.
Ketika beberapa negara Eropa termasuk Spanyol dan Italia berusaha menarik investasi dari produsen mobil Tiongkok, perusahaan-perusahaan tetap berhati-hati dalam melakukan produksi lokal secara mandiri di sana, karena hal ini memerlukan investasi dalam jumlah besar dan pemahaman mendalam tentang hukum dan budaya setempat.
Baca juga: Kalah Saing dengan Mobil China, Suzuki Akan Tutup Pabrik Akhir 2025
Geely, produsen mobil terbesar kedua di Tiongkok berdasarkan penjualan, sedang mencari lokasi pabrik di Eropa namun belum berkomitmen penuh untuk meningkatkan produksi lokal, kata para eksekutifnya kepada Reuters di Frankfurt minggu ini.
Perusahaan lain seperti Leapmotor telah memilih untuk bermitra dengan perusahaan lokal.
Usaha patungan Leapmotor dengan Stellantis memulai produksi kendaraan listrik di pabrik pembuat mobil Perancis-Italia di Polandia tahun ini.
Sumber: Bloomberg/Bangkok Post