Kritikan pedas juga diungkap oleh netizen lainnya yang menyebut Tesla sebagai perusahaan yang hanya memamerkan tipu daya dan fiksi ilmiah. . Hal ini karena Tesla belum menunjukkan perangkat lunak yang memiliki kemampuan untuk sistem kemudi otomatis.
"Dia (Musk) belum membuktikan bahwa otomatisasi itu layak dan dia tidak membahas masalah itu. Pertanyaan besar yang belum terjawab mengenai Tesla, yakni perangkat lunaknya masih sangat tertinggal dibandingkan industri lainnya saat ini," ucap Guru besar sekolah hukum Cordozo di New York Matthew Wansley.
Hujatan juga dilontarkan guru besar hukum Universitas Carolina Selatan Bryant Walker Smith ia mengatakan, acara Tesla memiliki nuansa pada 2014, ketika belum banyak mobil otonom berseliweran di jalanan. Ia juga menyinggung Tesla soal klaim waktu setahun atau dua tahun, untuk mengeluarkan teknologi pengemudi otomatis yang sebenarnya.
"Saat ini ada kendaraan otonom yang sudah membawa orang di jalan, tetapi tidak ada satupun ada merek Tesla. Acara ini tidak mengubah dan hanya membuat ironi semakin mencolok," paparnya.
"Secara keseluruhan, kami tidak bersemangat dengan acara tersebut karena kurangnya detail tentu saja mengkhawatirkan,” imbuhnya.
Imbas peluncuran robotaxi yang menuai banyak hujatan, selama akhir pekan ini saham Tesla di bursa Wall Street dilaporkan anjlok 10 persen pada perdagangan Jumat (11/10/2024) di New York, penurunan intraday terbesar dalam lebih dari dua bulan menghapus nilai pasar sebesar 58 miliar dolar AS, mengutip Bloomberg.